Kamis, 16 Mei 2024

Pato Pecundangi Inter Milan

Derbi Inter-Milan, tampak Vieri (Inter Milan) dibayangi pemain belakang AC Milan, Maldini.(tangerangnews / skysport)


 
TANGERANG-Dua gol dari Alexandre Pato dan satu lagi oleh Antonio Cassano melalui titik putih ke gawang Julio Cesar, dini hari kemarin, memberikan tambahan poin dan moral bagi AC Milan sebagai pemegang capolista. Kekhawatiran atas kejaran Inter Milan pun semakin menguap karena jarak kedua tim satu kota itu menjadi lima poin.
 
"Derby della Madoninna" edisi ke-176 di panggung Serie A itu memberikan banyak drama. Kemenangan home and away yang diraih Milan atas Inter di Serie A musim ini adalah yang pertama sejak musim 2003/04.
 
I Rossoneri mengakhiri musim tersebut dengan titel scudetto di tangan, sedangkan Inter finis di peringkat empat. Pada 2004/05, Milan juga sebenarnya sukses membukukan kemenangan kandang-tandang, tapi itu di ajang Liga Champions.
 
Sementara skor 3-0 merupakan kemenangan terbesar Milan dalam sepuluh tahun terakhir. Pada seri A musim 2000/2001, Milan pernah mengalahkan Inter 6-0 pada pekan ke 30. Milan juga pernah menang 3-0 atas Inter di second leg perempat-final Liga Champions 2004/05. Tapi hasil itu adalah ‘hadiah’ dari UEFA setelah fans garis keras Inter membikin onar dalam partai tersebut sehingga membuat wasit Markus Merk terpaksa menghentikan laga di tengah jalan dalam kedudukan 1-0 untuk Milan berkat gol Andriy Shevchenko. UEFA lalu memutuskan untuk memberikan kemenangan 3-0 bagi Si Merah-Hitam.
 
Sementara bagi pelatih Inter Milan Leonardo, kekalahan pada derbi perdananya sejak menukangi Inter Milan ini memperpanjang rekor tidak pernah menang dalam tiga laga derby della Madonnina sebagai arsitek tim. Sewaktu menjadi allenatore Milan, pria asal Brasil ini dua kali ditekuk Inter. Rekor Leo pun  semakin buruk jika dilihat dari jumlah gol memasukkan-kemasukan pasukan pimpinannya di derby kota mode, baik itu bersama Milan maupun Inter, yakni 0-9!
 
Selain fakta-fakta historis, para pendukung AC Milan, Milanisti, pun berkesempatan mengungkapkan isi hatinya terhadap Leonardo pada partai itu. Bukan cuma siulan, ejekan, dan teriakan, tetapi juga Milanisti menembak Leonardo dengan sinar laser yang tepat diarahkan ke wajahnya.
 
Leonardo mendapat perlakuan ‘istimewa’ karena ia dianggap sebagai musuh utama Milan setelah memutuskan bersedia menangani Inter yang merupakan seteru utama Milan pada Desember 2010. (dra)

Tags