Minggu, 12 Mei 2024

Pelayanan Puskesmas Keranggan Mengecewakan

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel, Dadang M Epid. (tangerangnews / dira)

 
 
TANGSEL- Kekecewaan dialami NN ,27, dan AJ ,31. Bermaksud mengobati anaknya yang masih berusia 11 bulan lantaran menderita sakit ke Puskesmas Keranggan, Kota Tangsel.  Namun,  oleh pihak Puskesmas malah disuruh pulang dan minta kembali lagi keesokan harinya.
 
Ironisnya, orang yang menerima pasien mengaku bukan pegawai di Puskesmas itu. Kejadian berawal ketika NN Ibu rumah tangga warga RT 02/01, Kampung Koceak,  Desa Keranggan,  Kecamatan Setu bersama suaminya AJ datang ke Puskesmas Keranggan untuk mengobati  anaknya yang menderita sakit sesak nafas, pilek, demam dan batuk dahak serta suara serak, Senin (1/7) sekitar pukul 14.30 WIB.
 
Sesampainya di sana, dua petugas masing-masing yang satu berpakaian dinas resmi warna hijau dengan postur tubuh tinggi dan satu lagi berpakaian bebas dengan tubuh gemuk menghampiri NN dan menanyakan penyakit yang diderita anaknya. NN pun menjelaskan penyakit anaknya itu.
 
Namun, orang tua pasien terkejut ketika mendapat jawaban dari dua petugas tersebut. Salah satu petugas yang bertubuh gemuk mengatakan bahwa para pegawai Puskesmas saat ini sedang tidak berada di tempat,  karena ada acara bersama Dinas Kesehatan Kota Tangsel.
 
Sedangkan beberapa diantaranya sedang cuti. Begitu pula saat orang tua pasien menanyakan apakah di Puskesmas tersebut ada alat uap untuk pengobatan anaknya, petugas itu mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui apakah di Puskesmas itu ada alat uap atau tidak.
 
“Saya tidak tahu apakah di sini ada alat uap atau tidak Pak. Saya hanya petugas dari Puskesmas lain yang ditugaskan di sini untuk sementara karena Kepala Puskesmas dan staff serta dokter-dokternya hari ini sedang ada acara ke luar,” ucap AJ ,31, ayah calon pasien menirukan ucapan petugas berpakaian bebas tersebut kepada wartawan.
Lebih mengecewakan lagi saat petugas menjelaskan,  bahwa penyakit yang diderita anak usia 11 bulan itu masuk kategori palayanan Poli Umum.
 
Dimana, pasien tersebut hanya dilayani dari pagi sampai pukul 14.00 WIB. “Itu sudah aturan di sini pak. Jadi Ibu sama Bapak silahkan pulang dulu dan kembali besok pagi,” pinta petugas.
 
“Lantas, bagaimana dengan penyakit yang diderita anak saya. Aturan macam apa ini. Pengobatan untuk orang yang sedang sakit koq ditunda-tunda. Pelayanan kesehatan koq dibatasi. Emangnya penyakit dan nyawa orang bisa diatur-atur?” celoteh AJ dengan nada kesal.
 
Akhirnya, kedua orang tua calon pasien pun pulang dengan penuh kekecewaan.
 
Anaknya jangankan diobati, diperiksa pun tidak. AJ menyimpulkan, hari Senin membuktikan bahwa para petugas Puskesmas Keranggan telah mengabaikan pelayanan kesehatan masyarakatnya dan lebih memilih mengikuti acara di luar tempat kerjanya,  ketimbang melayani masyarakat yang ingin berobat.
 
 
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel Dadang M Epid, tidak dapat dihubungi ketika wartawan menghubungi melalui telepon selulernya. Sementara, kepala Puskesmas Keranggan, dr Ririn, tidak ada di Puskesmas tersebut. (JACK)

Tags