Jumat, 23 Mei 2025

Jawara Banten Minta KPK Periksa Atut

Konpres Jawara(Bastian / TangerangNews)


TANGSEL-Jaringan Warga untuk Reformasi Banten (Jawara Banten) meminta komisi Pemberantasan Korupsi memeriksa Gubernur Banten Ratu Atut chosiyah.
 
Pernyataan ini setelah tertangkapnya adik Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah, Tb Chaeri Wardhana. 
 
Tb Chaeri Wardana alias Wawan, adik Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah mendapat sorotan berbagai pihak. Salah satunya datang dari Jaringan Warga untuk Reformasi Banten (Jawara Banten).
 
Direktur Lingkar Madani (LIMA), Ray Rangkuti mengaku penangkapan TCW lebih mengagetkannya dibandingkan kabar penangkapan Ketua MK Akil Mochtar.
 
  "Penangkapan ini bisa membongkar Dinasti di Banten," ucapnya Direktur Lingkar Madani Ray Rangkuti saat memberikan keterangan pers di serpong, Minggu (6/10).
 
   Kata dia, penangkapan Wawan itu bisa menjadi jalan untuk membongkar kasus dugaan korupsi lain di Banten. Sebab, Wawan yang juga suami wali kota Tangsel merupakan orng penting dinasti politik Ratu Atut. 
 
"Penangkapan yang dilakukan KPK merupakan bagian dari reformasi yang belum selesai. Demokrasi harus mencegah korupsi dan terjadinya penguasaan di daerah," ungkapnya.
 
Permintaan yang sama juga datang dari peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Ade Irawan. Ia meminta KPK juga memeriksa Ratu Atut Chosiyah dengan kapasitas sebagai Gubernur Banten dan kakak Wawan.
 
 "Terbongkarnya kasus dugaan permainan Pilkada lebak berpengaruh terhadap konstelasi politik dan pemerintahan di Banten," terangnya. 
 
Ade menilai      Pemeriksaan Atut penting dilakukan untuk mengetahui keterlibatan yang bersangkutan dalam proses aliran dana suap. Selain itu, KPK juga harus menelusuri uang Rp1 miliar yang diduga digunakan TCW untuk menyuap Ketua MK Akil Mochtar. 
 
"Pemeriksaan harus dilakukan untuk mengetahui apakah ada keterlibatan pihak lain selain TCW," katanya.
 
Diketahui, Jawara Banten merupakan gabungan dari LSM, yakni Mata Banten, Sekolah Demokrasi, Koalisi Guru Banten, Lingkar Madani (LIMA), Alipp dan Indonesia Corruption‎ Watch.
Tags Airin Rachmi Diany Wahidin Halim