Jumat, 3 Mei 2024

47 Warga Tangsel Terinfeksi Kaki Gajah

( / )


TANGERANGNEWS
- Sejak tahun 2009 berdasar data Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang yang dilansir Dinas Kesehatan Tangsel, sebanyak 47 warga di empat kecamatan terinfeksi cacing vilariasis atau yang lebih dikenal dengan penyakit kaki gajah. Empat kecamatan tersebut diantaranya Kecamatan Pondok Aren, Pamulang, Setu dan Ciputat.

Kepala Bidang P2PL Dinkes Kota Tangsel, Tri Utami mengatakan saat ini pihaknya sudah menjalankan program untuk melakukan pengentasan virus vilariasis. Dan  Tri Utami tidak menampik Tangsel masuk wilayah yang  endemik penyakit kaki gajah.  "Penyebarannya dari nyamuk. Dan penanganan kaki gajah ditarget lima tahun, Tangsel sudah bebas," kata Tri Utami.
Masih menurutnya, anggarannya yang sudah disiapkan dari APBD Tangsel untuk penangan pada tahun 2011 mendatang mencapai Rp 455 juta. Atau meningkat dari tahun lalu yang hanya sebesar Rp 400 juta. Dana tersebut akan digunakan untuk sosialisasi, pembungkusan obat dan kebutuhan lainnya.
  "Di Tangsel sudah dua tahun berjalan untuk pengobatannya. Kami menargetkan 80 persen warga Tangsel harus mendapatkan obat tersebut," ujar Tri Utami.
Berdasarkan data yang dimiliki Dinkes, Kasi Pencegahan Penyakit Menular Dinkes Tangsel, M Alwan menjelaskan saat ini di Kecamatan Pamulang ada 12 warga yang terinfeksi virus vilariasis. Dikecamatan Ciputat berjumlah 8 orang. Di Kecamatan Pondok Aren berjumlah 6 orang dan Di Kecamatan Setu ada 9 orang. Hal itu berdasar data Kemenkes pada survei yang dilakukan 2002 hingga 2008 di empat kecamatan yang mendapati terdapat 2,4 persen dari setiap 500 warga yang dijadikan sampel pengambilan darah positif terinveksi vilariasis.     
"Soal kebutuhan anggaran penyediaan obat-obatan, mencapai 3,4 miliar pertahunnya. Dana penyediaan obat-obatan itu dari APBN melalui kemenkes," kata Alwan. Masih jelas Alwan untuk pencegahan terus menularnya vilariasis di Tangsel, pihaknya telah mendistribusikan obat-obatan tersebut ketingkatan Puskesmas. Dengan begitu warga dapat mengambil dengan gratis, selain melalui penyuluhan yang dilakukan pihaknya.

 "Obatnya ada empat jenis. Dan semuanya gratis. Kami menghimbau ibu hamil dan anak dibawah dua tahun tidak minum. Obat tersebut diberikan satu tahun sekali. Dan, pada tahun 2010 ini target kami, Desember akhir seluruh masyarakat Tangsel sudah meminum obat ini," papar Alwan.(deddy evan)

Tags