TANGERANGNEWS-Seiring bertambahnya jumlah DPT (Daftar Pemilih Tetap), dari 732.195 menjadi 783.181 orang pemilih, berdampak pada meningkatnya biaya pengadaan logistik. Hal itu membuat KPU Tangsel kebingungan.
Menurut Ketua KPU Tangsel, Iman Perwira Bachsan, dengan bertambahnya DPT itu maka pencetakan surat suara dan surat undangan otomatis meningkat. "Ini menjadi kendala administrasi keuangan yang cukup rumit. Sebab, dalam pengajuan anggaran sebelumnya, dana pencetakan tidak akan ditambah dan disesuaikan dengan jumlah pemilih 13 November 2010 lalu dengan total anggaran sebesar Rp 700 juta," ucapnya, hari ini.
Namun kata Iman, meskipun penambahannya cukup besar, anggaran yang dimiliki KPU Tangsel masih tersedia. Untuk pemungutan suara ulang (PSU) Pilkada 27 Februari 2011, anggaran KPU Tangsel Rp 13 miliar. Berapa jumlah pembengkakan biaya dan mengapa dana cetak lebih itu tidak disiapkan jauh hari sebelumnya, kata Iman, pihaknya tidak memprediksi hal itu. Sebab, sebelumnya sama sekali tidak ada tahapan pemutakhiran data yang berdampak pada anggaran pengadaan logistik.
Berdasarkan perhitungan KPU Tangsel, surat suara yang akan dicetak sebanyak 802.761 lembar. Jumlah itu berasal dari jumlah DPT yang mencapai 783.181, ditambah 2,5 persen surat suara cadangan. Selain itu, KPU juga akan mencetak sebanyak 783.181 lembar surat undangan pemilih sesuai dengan jumlah DPT PSU tersebut.
Menurut Iman, pada pemilukada 13 November 2010, pihaknya mencetak sebanyak 750.500 lembar surat suara. Dengan perincian, jumlah pemilih 732.195 orang, plus 2,5 persen surat suara tambahan yang dibulatkan menjadi sekitar 18.305 surat suara tambahan. "Pencetakan surat suara dan surat undangan pemilih sudah kami mulai," ujarnya. (DIRA DERBY)
Tags