TANGSEL-Warga BSD Serpong Tangsel yang tinggal di Sektor 1.6, Rabu (27/4) pagi, dikejutkan oleh temuan mayat seorang remaja di sebuah kali yang melintasi komplek perumahan tersebut.
Di tubuh mayat yang mengenakan seragam sekolah itu, tidak ditemukan adanya bekas penganiayaan dan luka. Mayat pria yang mengenakan seragam sekolah SMK Kesehatan Bina Insani Cendekia, Kota Tangerang, ditemukan sekitar jam 06.15 oleh dua orang satpam BSD yang sedang bertugas, yaitu Sudi ,65, dan Mardi ,27.
"Pas sedang kontrol, saya melihat ada sesuatu yang aneh di kali. Setelah diamati dengan jelas, ternyata mayat anak sekolah. Langsung saja saya panggil warga setempat untuk turut melihat, dan selanjutnya baru panggil Polisi," ucap Sudi, hari ini.
Di tubuh mayat tersebut, terdapat luka lecet di dagu kiri, seperti bekas goresan. Selain itu ditemukan identitas nama di buku sekolah yaitu Taher Ahmad, murid Kelas X.4 SMK Kesehatan Bina Insani Cendekia, Kota Tangerang. Peristiwa tersebut, kontan membuat geger siswa-siswi SMK Kesehatan Bina Insani Cendekia, Kota Tangerang. Karena Taher ternyata cukup dikenal di sekolah tersebut.
"Saya tidak mengenal secara pribadi, tapi saya tahu dia. Anaknya baik dan pandai bergaul," ujar Santi, Siswi kelas XI.
Menurut Nur Ningsih, Bendahara SMK Kesehatan Bina Insani Cendekia, sehari sebelumnya, dia sempat bertemu dan mengobrol sebentar dengan Taher. "Saya ketemu pas jam 16.30 WIB Selasa (26/04), setelah sekolah bubar. Saya katakan jarang kelihatan sekarang. Eh dia bilang, ibu jangan cariin saya lagi ya. Sepertinya dia sudah meninggalkan pesan pada saya," ucapnya.
Aktivitas sekolah sedikit terganggu atas peristiwa memilukan itu. Karena hampir semua guru terpaksa pergi ke RSUD Kabupaten Tangerang, untuk mengurus jasad Taher yang terbujur kaku di kamar mayat.
Sementara itu, Tatang, ayahanda Taher, yang ditemui di RSUD Kabupaten Tangerang, tidak banyak bercerita terkait kematian putranya itu. Warga Jalan MH Thamrin RT 02 RW 02, Kelurahan Panunggangan, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang itu, berdiam diri sambil menundukan kepala seraya tidak percaya putranya sudah pergi selamanya.
Namun kata Tatang, Taher memang tidak pulang sehari sebelum kematiannya. Ketika ditanya masalah yang menimpa putranya, Tatang hanya menggelengkan kepala. "Tolong jangan ganggu saya dulu. Saya lagi shock," ujarnya.
Kapolsek Serpong, Kompol Heribertus, yang menangani kasus itu, mengatakan bahwa pihaknya masih berupaya menyelidiki kasus ini. "Keluarga korban masih shock, jadi belum bisa dikorek keterangan yang banyak," ujarnya.(DRA)
Tags