TANGERANGNEWS.com-Rencana Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membangun moda transportasi penghubung Jakarta dengan Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, dipastikan terus berlanjut.
Namun, proyek yang awalnya akan melanjutkan rute Mass Rapid Transit (MRT) Lebak Bulus, akan diganti dalam bentuk skytrain atau kereta gantung.
Hal itu dikatakan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi seperti dilansir dari CNBC Indonesia, Senin 12 Mei 2025.
Menurutnya, dalam pembangunan tersebut, pemerintah bakal menggandeng pihak swasta, seperti pengembang perumahan besar dana hal ini Bumi Serpong Damai (BSD).
"Siapa aja yang pengembangnya, karena kan mereka punya hunian-hunian yang besar. Kolaborasi dengan pengembang-pengembang itu, khususnya untuk pembangunan stasiunnya," ungkapnya.
Dikatakan Dudy, kolaborasi dengan pengembang ini dilakukan agar nilai kebermanfaatannya bisa dirasakan oleh warga perumahan dari pengembang tersebut, serta warga sekitar.
"Jadi kita sudah memperkenalkan untuk wilayah-wilayah stasiun-stasiun tertentu yang bekerjasama dengan swasta dalam hal ini pengembang perumahan," ujarnya.
Adapun untuk rute Skytrain dipilih dua jalur yakni menuju Mekarsari sebagai feeder LRT Harjamukti, serta Tangsel sebagai feeder stasiun MRT Lebak Bulus melalui wilayah Serpong-Bintaro.
Alasannya memilih rute tersebut, menurut Dudy, agar bisa masuk ke wilayah wilayah pemukiman yang dapat menjangkan harga skytrain.
"Jadi kalau saya lihat memang segi ekonomi skytrain masuk ke wilayah-wilayah pemukiman yang secara ekonomi, juga bisa menjangkau harga skytrain," bebernya.
Dudy menambahkana keberadaan skytrain juga dapat menekan macet yang terjadi di Jakarta dan wilayah penopang, seperti Tangsel.
"Jadi masyarakat yang terbiasa menggunakan kendaraan pribadi bakal beralih menggunakan skytrain. Sebab, skytrain sepertinya lebih mudah masuk ke kawasan-kawasan pemukiman," katanya.
Sedangkan alasan lain pemilihan Skytrain dibandingkan opsi lain seperti MRT ialah tidak perlu pembebasan lahan, yakni memanfaatkan lahan pemerintah seperti jalan raya yang sudah ada sehingga nilai proyeknya bisa lebih murah.