TANGERANGNEWS.com-Hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Lengkong Gudang Timur, Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), memicu insiden robohnya tembok pembatas milik sebuah apartemen.
Tembok setinggi lebih dari dua meter itu menimpa dua rumah warga dan tiga unit kos-kosan di RT 03/02, Kelurahan Lengkong Gudang Timur.
Meski tak ada korban jiwa, peristiwa tersebut menyebabkan trauma mendalam bagi warga terdampak.
Korban terdampak, Aep Sayfuddin, 55, menceritakan kronologi kejadian dengan mata berkaca-kaca. Pada 03 Juli 2025, sekitar pukul 16.00 WIB, ia sedang beristirahat bersama anaknya.
Tiba-tiba saja suara keras terdengar dari arah tembok apartemen.
“Awalnya saya pikir ada musang di atap, biasa suka lewat. Ternyata bukan, itu tembok apartemen yang ambruk. Air langsung masuk rumah. Saya dan anak langsung lari keluar sambil teriak minta tolong,” ujarnya, Sabtu 5 Juli 2025.
Beruntung, kata Aep, reruntuhan tembok tidak langsung menimpa anaknya yang saat itu berada di ruang tengah.
Meskipun tidak mengalami luka serius, anaknya sempat syok dan kepalanya terkena benturan ringan akibat puing-puing yang berhamburan.
“Anak saya sempat terkena puing, tapi nggak berdarah. Cuma kaget dan belepotan kena lumpur. Untungnya masih bisa jalan, nggak perlu dibawa ke puskesmas,” katanya.
Pasca kejadian, Aep dan keluarganya terpaksa mengungsi sementara ke rumah anaknya yang berada di seberang jalan.
Beberapa penghuni kos lainnya juga mengungsi ke tempat kerabat atau mencari tempat tinggal sementara sendiri karena belum tersedia posko pengungsian resmi.
Saat ini, warga berharap bantuan dari pemerintah segera turun, terutama untuk kebutuhan konsumsi dan tempat tinggal sementara.
Selain itu, warga juga meminta ada evaluasi sistem drainase dan keamanan konstruksi bangunan di sekitar permukiman untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.
“Kami minta jangan sampai kejadian ini dianggap sepele. Tembok setinggi itu roboh karena hujan, berarti ada yang salah dengan sistem pembangunannya. Kami hanya warga kecil, tapi nyawa kami juga penting,” tutup Heru.
Ketua RT 03/02, Heru saat ditemui menjelaskan, penanganan awal dilakukan oleh pihak apartemen bersama dengan perangkat lingkungan setempat, termasuk RT, RW, dan Kelurahan.
Sekitar pukul 17.00 WIB, peninjauan lokasi dilakukan dan pendataan terhadap kerusakan segera dilaksanakan.
Pihak apartemen, menurut Heru, telah menyatakan kesiapannya untuk bertanggung jawab. Termasuk memperbaiki bangunan rusak dan memberikan bantuan logistik kepada warga terdampak.
“Pihak apartemen menyatakan akan memperbaiki semua bangunan yang rusak, termasuk kebutuhan logistik warga. Kelurahan juga akan mengajukan bantuan ke Pemkot melalui BPBD. Tapi sejauh ini bantuan logistik seperti makanan dan kebutuhan pokok belum sampai ke warga,” tambahnya.