Jumat, 1 Agustus 2025

Warga BSD Keluhkan Pembangunan GSG Shekinah Glory, Diduga Gegara Sebabkan Banjir

Garis segel Satpol PP terpasang di proyek pembangunan GSG) milik Yayasan Shekinah Glory karena langgar perizinan, Kamis 24 Juli 2025.(@TangerangNews / Yanto)

TANGERANGNEWS.com-Warga di Perumahan Kencana Loka Blok AB Bumi Serpong Damai (BSD) Sektor 12-1, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), mengeluhkan proyek pembangunan Gedung Serba Guna (GSG), milik Yayasan Shekinah Glory yang dikelola oleh komunitas Beth Shalom. 

 

Pasalnya, pembangunan gedung serba guna yang berdekatan dengan pemukiman warga tersebut, dituding menjadi penyebab banjir karena menghalangi saluran air dan daerah resapan air. 

 

Para warga mengaku kompleknya pernah terendam banjir hampir satu meter karena terdampak pembangunan tersebut. Aksi protes pun sempat dilayangkan kepada pihak yayasan tetapi tidak pernah digubris. 

 

Selain itu, menurut warga aktivitas kendaraan proyek yang melewati lahan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) dikhawatirkan dapat menyebabkan longsor.

 

Sebab, posisinya berbatasan dengan ujung perumahan Kencana Loka yang berupa tebing. 

 

"Banyak pohon-pohon yang ditebang dan yang paling fatalnya komplek kami jadi banjir, jadi bukannya kami tidak berdasar. Silahkan saja ada pembangunan tapi dipikirkan juga dampak kepada lingkungan seperti apa," ucap Ajid Bangun, 55, Sekretaris RW 06, Perumahan Kencana Loka, Kamis 24 Juli 2025. 

 

Meski telah disegel oleh Satpol PP Tangsel, karena pembangunan GSG tersebut belum memiliki izin resmi atau Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), nyatanya aktivitas proyek tetap berjalan.

 

Ia menegaskan, para warga tidak ada yang menolak pembangunan, hanya saja menyayangkan aktivitas proyek yang tidak sesuai ketentuan dan menghiraukan keluhan masyarakat.

 

Warga warga hanya menginginkan kenyamanan, sebab selama puluhan tahun baru kali ini komplek elit tersebut dikepung banjir.

 

"Berpuluh-puluh tahun kami sudah nyaman di sini. Tapi ketika datang bangunan baru tanpa adanya koordinasi dengan warga, tiba-tiba membuat dampak banjir yang begitu dahsyat," tukasnya. 

 

Sementara itu, Persia Misuari, Kuasa Hukum Yayasan Shekinah Glory mengungkapkan, pembangunan gedung serba guna tersebut nantinya akan digunakan kegiatan-kegiatan sosial seperti panti jompo, yatim piatu, serta pendidikan sosial lainnya. 

 

Soal tudingan gedung tersebut jadi penyebab banjir, ia mengatakan, hal itu sudah disampaikan kepada pihak yayasan. Jika memang terbukti, tentunya bakal dilakukan pencegahan dini, salah satunya dengan memperlebar saluran drainasenya. 

 

"Saya sudah sampaikan hal itu dan sebetulnya (perbaikan drainase) sudah mulai dikerjakan," ucapnya. 

 

Terkait perizinan, ia memaparkan, bahwa prosesnya sudah berjalan dan terdaftar di DPMPTSP Tangsel meski baru sebatas Keterangan Rencana Kota (KRK), yang menurut pemahaman warga dokumen tersebut bukanlah prodak perizinan. 

 

Tetapi menurutnya jika ada yang mengatakan proyek tersebut tidak berizin itu adalah dugaan yang keliru.

 

"Untuk lebih validnya bisa dicek ke dinas terkait. Dan untuk rekom lainnya seperti UKL - UPL itu kan masih berproses yah," imbuhnya. 

 

Ia menambahkan bahwa pihak Yayasan Shekinah Glory secara terbuka akan mendengar segala bentuk keluhan warga.

 

Dalam waktu dekat pihaknya juga akan memberikan site plan pembangunan gedung tersebut kepada warga, untuk memastikan transparansi dampak dari pembangunannya. 

 

"Paling lama satu minggu ke depan pasti akan kami berikan site plan yang diminta warga," tandasnya. 

 

Dari pantauan TangerangNews di lokasi, aktivitas pembangunan GSG Yayasan Shekinah Glory tersebut masih berjalan meski di depannya terpasang garis kuning Satpol PP Tangsel.

 

Di depan jalan utama menuju proyek itu juga sudah dipasang beton oleh PT KAI, agar tidak ada lagi lalu lalang kendaraan proyek.

Tags