Senin, 15 September 2025

Pemkot Tangsel Bantu Pengobatan dan Tempat Tinggal Bagi Korban Ledakan di Pamulang

Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan saat mengunjungi lokasi ledakan rumah di Kecamatan Pamulang, Sabtu 13 September 2025.(@TangerangNews / Rangga Agung Zuliansyah)

TANGERANGNEWS.com-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) bergerak cepat memberikan bantuan bagi korban ledakan rumah akibat ledakan gas di Pondok Cabe Ilir, Kecamatan Pamulang, pada Jumat 12 September 2025.

Dari pendataan awal, tercatat ada belasan rumah warga yang rusak dengan kategori berat, sedang, hingga ringan.

Pemkot Tangsel telah mengalokasikan Belanja Tidak Terduga (BTT) APBD 2025 untuk membantu perbaikan rumah-rumah yang luluh lantak tersebut.

Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman ditugaskan segera menginventarisasi kerusakan agar proses rehabilitasi bisa dilakukan sesegera mungkin.

"Pemkot juga menyiapkan opsi sewa rumah sementara agar para pengungsi tidak terlalu lama tinggal di musala," Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Pilar Saga Ichsan saat mengunjungi lokasi ledakan, Sabtu 13 September 2025.

Pilar juga memastikan seluruh biaya pengobatan korban ditanggung pemerintah melalui BPJS dan mekanisme pembiayaan yang tersedia.

Saat ini tercatat 7 korban masih menjalani perawatan intensif di RS Hermina Ciputat, termasuk satu korban luka bakar 100 persen yang dirujuk ke RS Tarakan.

"InsyaAllah, kita dahulukan semua kebutuhan yang penting bisa dipakai para pengungsi, yang layak tentunya, misal makanan, kebutuhan anak, bayi, semuanya juga disiapkan," katanya.

Selain bantuan medis, dukungan logistik darurat juga disalurkan untuk 16 kepala keluarga yang kini mengungsi di berbagai tempat baik di musala terdekat, rumah tetangga dan keluarga mereka.

Bantuan yang diberikan meliputi makanan siap saji, perlengkapan bayi seperti susu dan popok, serta kebutuhan dasar lainnya. 

Untuk anak-anak sekolah, Pilar meminta Dinas Pendidikan menyalurkan perlengkapan sekolah dan seragam agar mereka tetap bisa bersekolah tanpa kendala. 

“Anak-anak tetap harus sekolah, karena pendidikan tidak boleh terhenti akibat musibah ini,” tegas Pilar.

Tak hanya itu, Pemkot Tangsel juga menyiapkan program trauma healing khusus untuk anak-anak dan keluarga terdampak melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) bersama psikolog serta perguruan tinggi.

"Kami ada program dengan psikolog ya, psikolog anak. Untuk pemulihan trauma pasca kejadian. Jadi memang itu standar kami. Setiap ada kejadian, bencana, kebakaran, dan lain sebagainya ya, itu pasti kami turunkan psikolog untuk melakukan trauma healing," kata dia.

Pilar menegaskan, Pemkot Tangsel pemerintah akan terus hadir mendampingi warga hingga pulih dari musibah.

Tags