Jumat, 19 Desember 2025

KLH Turun Tangan Atasi Sampah Tangsel, Manfaatkan 54 TPS3R hingga Bentuk Satgas Pengawasan

Pengangkutan gunungan sampah di Pasar Cimanggis, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).(@TangerangNews / Istimewa)

TANGERANGNEWS.com-Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) turun tangan mengatasi krisis penumpukan sampah di Pasar Cimanggis, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Langkah ini diambil sebagai solusi sementara yang masif guna memastikan kesehatan masyarakat tetap terjaga selama proses normalisasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang berlangsung.

"Penanganan sampah di Pasar Cimanggis merupakan respons darurat sekaligus bagian dari penguatan sistem pengelolaan sampah perkotaan yang responsif," kata Menteri Lingkungan Hidup/Kepala BPLH Hanif Faisol Nurofiq, Kamis 18 Desember 2025.

 

Angkut 116 Ton dan Penataan Lokasi

Sebagai langkah jangka pendek yang paling krusial, KLH/BPLH mengerahkan petugas gabungan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangsel dan dinas pasar untuk mengevakuasi sampah yang telah menggunung hingga mendekati atap pasar.

Dalam operasi yang dilakukan maraton sejak Rabu 17 Desember 2025 malam hingga Kamis pagi hari, sebanyak 116 ton sampah berhasil diangkut.

Tidak berhenti pada pengangkutan, KLH/BPLH langsung melakukan intervensi fisik di lokasi dengan melakukan pengerasan lahan. Area yang sebelumnya kumuh kini ditata ulang dan disiapkan sebagai titik penempatan kontainer sampah (amrol).

"Penyediaan kontainer ini berfungsi sebagai Tempat Penampungan Sementara (TPS) yang lebih tertutup dan terorganisir agar sampah tidak lagi berserakan di tanah," jelas Hanif.

 

Pengalihan Arus Sampah ke TPS3R dan TPST

Hanif menjelaskan bahwa penumpukan ini merupakan dampak dari penutupan sementara TPA Cipeucang selama 10 hari akibat pengerjaan normalisasi saluran air dan kali yang tertutup sampah.

Proses penataan TPA sendiri diperkirakan memakan waktu hingga satu bulan.

Untuk mengantisipasi timbulan sampah harian masyarakat selama TPA ditutup, KLH/BPLH mengoptimalkan fasilitas pengolahan sampah di tingkat komunitas dan terpadu sebagai jalur alternatif.

"54 unit TPS3R dikerahkan untuk menyerap sampah dengan kapasitas 99 ton per hari. Lalu, 2 unit TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) difungsikan untuk mengolah 14 ton per hari," terangnya.

 

Pembentukan Satgas Pengawasan

Guna memastikan solusi sementara ini berjalan efektif dan mencegah munculnya titik pembuangan ilegal baru, KLH/BPLH menginstruksikan pembentukan satuan tugas (satgas) khusus.

Satgas ini akan ditempatkan di titik-titik rawan untuk mengawasi aktivitas pembuangan sampah agar tetap sesuai pada tempat yang telah disediakan.

“Kami pastikan pengangkutan sampah dan penataan lokasi berjalan. Ke depan, KLH/BPLH mendorong penguatan sistem penampungan dan pengawasan agar persoalan sampah di pasar dapat dikendalikan secara berkelanjutan,” tegas Hanif.

Melalui langkah kolaboratif ini, KLH/BPLH berkomitmen untuk terus mengawal kondisi di lapangan hingga operasional pembuangan sampah di Tangsel kembali normal.

Tags