TANGERANG-Keseriusan Pemkot Tangsel mengentaskan kemacetan di Jalan Raya Serpong terus diminta warganya. Untuk itu, warga mendesak, agar Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany mendesak Pemprov DKI dan Pemprov Banten agar mau membantu mengurai kemacetan jalan yang disebabkan aturan pembatasan truk di tol dalam kota.
“Banyaknya lubang-lubang di Jalan Raya Serpong bukan hanya soal faktor alam karena di guyur hujan. Namun juga karena keberadaan truk-truk di Jalan Raya Serpong, imbas dari pemberlakuan larangan truk masuk tol dalam kota di DKI Jakarta. Tangsel harusnya kembali berkeras,” ujar Heri Soemantri, Anggota DPRD Kota Tangsel, hari ini.
“Maraknya truk di Jalan Raya Serpong salah satu imbas pemberlakuan larangan truk melintas di DKI Jakarta. Harusnya Pemkot Tangsel juga tegas. Buat larangan yang serupa dengan DKI di Jalan Raya Serpong. Samakan dengan jam larangan yang diberlakukan di DKI. Karena truk yang tidak bisa lewat di DKI memilih melalui Jalan Raya Serpong,” tegasnya.
Sejauh ini politisi dari Partai Gerindra ini melihat keseriusan Pemkot Tangsel masih kurang tegas lagi soal kemacetan dan kerusakan di jalan tersebut. Menurut Anggota Komisi A DPRD Kota Tangsel ini, birokrasi pemerintahan Tangsel harusnya juga punya kemauan melakukan lobi ke DKI Jakarta maupun Provinsi Banten. Lobi tersebut terkait dengan dana hibah yang dikucurkan. Semisal, saat ini DKI Jakarta hanya menghibahkan Rp 1 miliar.
Lakukan lobi antar pemerintahn agar ada penambahan yang signifikan. Salah satu alurnya, dana tersebut untuk maintenance Jalan Raya Serpong. Karena bagaimanapun rusaknya Jalan Raya Serpong, berkorelasi dengan pemberlakuan pembatasan truk di DKI Jakarta. Untuk Provinsi Banten, lobi harus diupayakan juga untuk hal serupa.
“Salah satu tujuan pemerintahan dibentuk adalah untuk mengurusi hal seperti ini. Jangan keluhan masyarakat dibalas dengan lempar tanggung jawab ke Provinsi Banten,” terangnya.
Tidak hanya kalangan DPRD, pengusaha kuliner ataupun lainnya yang ada di sepanjang Jalan Raya Serpong pun sudah sering menyuarakan keluhan terkait kemacetan di jalan penghubung menju Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang ini. Ditambah lagi dengan kerusakan yang saat ini makin menjadi.
“Jalan Raya Serpong itu area bisnis kuliner dan hiburan. Harusnya ada perhatian yang lebih khusus dari pemerintah daerah. Karena bagaimanapun bisnis kuliner dan hiburan merupakan penghasil PAD bagi Kota Tangsel,” terang Gusri Effendi, Ketua PHRI Kota Tangsel. (DRA)
Tags