Rabu, 14 Mei 2025

Jelang Idul Adha, Harga Sembako Turun

Pasar tradisional (tangerangnews / dira)


TANGERANG
-Menjelang  hari Raya Idul Adha sejumlah harga sembako di Tangerang tidak mengalami kenaikan.  Bahkan,  harga sejumlah sembako cenderung turun.
 
Berdasarkan pemantauan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangsel, dari 39 item sembako, 14 diantaranya item mengalami penurunan harga. Kepala Seksi  Pengelolaan Data dan Analisa Pasar Disperindag,  Edwin Qodrianto menjelaskan, umumnya lebih banyak yang stabil. "Hanya tiga item yang mengalami kenaikan harga," kata Edwin.
   
Empat belas item sembako mengalami penurunan pada kisaran Rp150 - Rp3750 dari harga pekan sebelumnya. Penurunan terendah gula pasir dalam negeri yang hanya turun Rp250 per kilogramnya, yakni dari harga Rp13000 - Rp12.875 per kilogram.
    Sedangkan, penurunan harga tertinggi terjadi pada ikan asin teri medan. Pekan lalu, harga ikan hasil fermentasi garam ini sebesar Rp72.500  perkilogram. Pekan ini turun pada angka Rp68.750 per kilogramnya. "Penurunan ikan asin ini mungkin karena permintaan yang kurang. Biasanya, ikan asin mahal ketika hujan. Tapi, karena pasarnya kurang, harganya turun drastis," kata Edwin.
   
Selain dua barang tersebut, jenis sembako lain mengalami penurunan yang tidak signifikan. Seperti, daging ayam boiler turun sebesar Rp1.000, daging sapi turun Rp500, bawang putih turun Rp1.000 dan kacang kedelai lokal turun Rp250 per kilogramnya.
    "Namun, ada tiga jenis sembako yang mengalami kenaikan, yaitu terjadi pada, telur naik Rp1.000, susu bubuk naik Rp120, dan garam beryodium halus Rp250 per bungkus," terangnya.
    Edwin memaparkan, perayaan Idul Adha memang tidak pernah membuat harga sembako melambung. Kecenderungan harga justru sebaliknya. Sejumlah harga, turun secara signifikan. Khususnya, untuk harga daging sapi.
 
"Biasanya, seminggu setelah Idul Adha, harga daging sapi masih turun. Karena masyarakat banyak yang tidak membeli daging sapi pada saat itu," jelasnya.
    Selain itu, kata Edwin menjelang Idul Adha ini juga sudah terbukti sejumlah sembako mengalami penurunan. Sejumlah sembako lain juga cenderung stabil. Gaya hidup masyarakat, kata Edwin, juga memengaruhi kenaikan harga.
  
  Biasanya, jelang Idul Fitri atau puasa warga berbondong-bondong membeli sembako.
"Kalau Idul Adha, tidak demikian. Warga tidak pernah ada serentak membeli sembako bersamaan," katanya.
    Ketua Pedagang Pasar Serpong Edi membenarkan, menjelang Idul Adha tahun ini tidak terjadi peningkatan signifikan. Berbeda ketika menjelang Idul Fitri. "Biasa saja, setelah Lebaran (Idul Fitri), masih seperti biasa," katanya.

Tags