Kamis, 15 Mei 2025

Rangga Suruh Minta Maaf, Bolot Akui Dirinya Khilaf

Bolot dengan Cucunya saat ditemui wartawan di kediamannya. (tangerangnews / danang)

Reporter : Danang Andrio 

TANGERANG-Bolot yang ditemui dikediamannya kediamannya menyatakan, pemukulan yang dilakukannya bukan tanpa alasan. Hal itu dilakukannya lantaran Rangga  terlebih dahulu menginjak-injak cucunya Lira Larasati ,18, saat sedang main di Seven Eleven (Sevel) Zodiak, Jombang , Kota Tangsel  Senin (3/12) dini hari lalu.
 
 “Siapa yang terima cucunya diinjak-injak, apalagi yang melakukan ini laki-laki,” ujar pelawak yang lahir di Bogor pada 10 Mei 1942.
 
Sebenarnya, jelas Bolot, Rangga masih berkerabat dengan dirinya. Sebab, kakak Rangga juga menikah dengan salah satu cucunya.
 
“Ini masalah keluarga, nanti akan kami selesaikan secara kekeluargaan. Kalau dia tetap melanjutkannya ke jalur hukum akan saya hadapi,” tegasnya.
 
Lepas dari kasus itu, Bolot berharap Rangga mau datang ke kediamannya untuk meminta maaf. Sebab, ia tidak ingin kejadian ini terus belarut-larut.
 
“Saya tidak pernah memukul orang selama ini, tapi kelakuan Rangga sudah keterlaluan. Makanya saya khilaf, kemudian menempelengnya. Kalau dia datang ke sini dan meminta maaf pasti saya maafkan,” singkat Bolot yang belum mau melaporkan peristiwa penginjakan cucunya ke polisi juga.
 
Sementara itu, Bolot dikenal tetangga merupakan orang yang arogan. Untuk itu warga sekitar menyarankan kepada Rangga yang menumpang tinggal bersama pamannya di kontrakan Bolot menyarankan agar peristiwa itu dilaporkan ke polisi.

“Kasian dia (Rangga) itu anak yatim, ibunya sudah meninggal, sedangkan ayahnya tidak tinggal bersamanya. Dia di sini numpang dengan pamannya,” ujar seorang ibu yang juga tetangga Bolot.
Peristiwa yang dialami Rangga Putra Sadewa menurutnya,  bukan yang pertama kali terjadi. Tetapi, korbannya bukan Rangga.

“Sering mas, beberapa kali anak sini juga dipukul sama dia, memang agak ringan tangan dia, apalagi kalau sudah menyangkut keluarganya,” terangnya.
Sebelumnya, kata tetangga Bolot, anak tetangga lain yang tidak bilang mengambil kedondong pun dipukuli Bolot. “Memang sih itu buah milik pak haji, tetapi kan masak gara-gara buah saja dia sampai memukuli,” ujarnya.
 
Sementara Rangga mengaku terpaksa melaporkan peristiwa dugaan penganiayaan tersebut ke Polsek Ciputat lantara ayahnya mengetahui bahwa dirinya baru saja dipukuli oleh keluarga Bolot. “Ayah saya dating, terus melihat kondisi saya. Saya langsung diantar untuk melapor,” terangnya.
 
Tags