Rabu, 9 Juli 2025

530 Menu Olahan Umbi Pecahkan Rekor Muri

( / )

 
TANGSEL-Sebanyak 530 menu olahan berbahan umbi-umbian yang diolah di Sekolah Tingi Pariwisata (STP) Syahid, Pondok Cabe, Pamulang, Kota Tangsel pecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri), Sabtu (23/3), lalu. Sebelumnya, Muri mencatat sebanyak 445 menu varian umbi-umbian tahun 2011 lalu di Yogyakarta.
 
“Muri mencatat ini adalah rekor superlatif yang mampu dipecahkan dalam bidang kulenari nusantara. Sebelumnya, Muri mencatat hal yang sama, yakni sebanyak 445 menu olahan umbi-umbian pada tahun 2011 di Yogyakarta. Dan kini, rekor tersebut terpecahkan bersamaan dengan ulang tahun ke-30 STP Syahid,” kata Awan Rahardjo, Representatif Muri.
 
Menurut Awan, menu dari umbi-umbian yang super banyak ini merupakan hal yang sangat luar biasa yang mampu diciptakan bangsa Indonesia dalam satu kegiatan. Yang mana, hal ini juga menandakan bahwa bangsa ini amat kaya sekali dengan menu alternaif yang bisa diperdayakan untuk menjadi bahan pokok di masa mendatang. “Hasil olahan umbi-umbian ini bukan hanya mencatatkan rekor, namun juga lezat,” ucapnya.
 
Dia berharap, bahan umbi-umbian ini dapat terus dikebangkan oleh insan-insan kreatif di Indonesia, sehingga nantinya, Indonesia pada umumnya, dan Kota Tangsel pada khususnya mampu menciptakan panganan luar biasa ini bagi perkembangan kulineri Indonesia. “Jika menu-menu lezat ini terus dikembangkan, bisa saja tidak hanya terkenal di Indonesia, namun bisa mendunia. Apalagi, dengan catatan rekor Muri ini, semakin mengatkan bahwa umbi-umbian juga bisa jadi produk unggulan Indonesia,” pungkasnya.
 
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Tangsel Nurdin Marzuki mengatakan, ini merupakan pemecahan rekor pertama bidang kuliner di Indonesia. Yang artinya, Tangsel juga memiliki potensi besar yang bisa dikebangkan dari umbi-umbian untuk mendukung produk kulinernya di Indonesia. “Pemberdayaan pangan lokal ini, mestinya jadi produk yang perlu dikembangkan terus di Tangsel,” imbuhnya.
 
Panganan lokal yang bisa dibalut dengan aneka kreasi ini, diharapkan juga bisa menjadi produk unggulan Tangsel untuk nasional. Yang nantinya, bisa menginspirasi warga Tangsel untuk membudidayakan panganan lokal ini menjadi produk yang bisa diproduksi kalangan UKM, dan dipasarkan melalui koperasi-koperasi yang dinaungi pemerintah.
 
“Umbi-umbian yang sudah dibentuk menjadi aneka makanan ini sangat bagus jika dikembangkan UKM, kami sangat mendukung sekali apabila nanti, STP Syahid, dan juga produsen tepung umbi-umbian seperti Arumsari ini, berkenan memberikan ketrampilanya untuk pelaku UKM di Tangsel, dan bahkan saat ini Banten siap untuk menjadikan tepung ini sebagai varian unggulan,” jelasnya.
 
Lebih lanjut Nurdin menyatakan, produk tepung umbi-umbian yang sudah tercatat hak petennya ini, diharapkan juga bisa mejadi produksi lokal untuk nasional yang dikemudian hari bisa mendunia. “Sudah banyak yang datang ke Tangsel ini untuk belajar memanfaatkan umbi-umbian sebagai bahan pokok alternatif. Ini kabar gembira juga bagi kami, karena bisa mengangkat mana Tangsel di kancah nasional,” pungkasnya. (KUN)
 
Tags