Rabu, 1 Mei 2024

TKW yang Koma Bertahun-tahun di Arab Saudi Akhirnya Kembali

Dede Yeti Binti Sulaeman Marhali(@TangerangNews.com 2016 / Raden Bagus Irawan)

 

TANGERANGNews.com- Seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal  Kabupaten Lebak Provinsi Banten yang koma sejak mengalami kecelakaan kerja sejak 2014 lalu, akhirnya berhasil dipulangkan ke tanah air.

TKW yang bernama Dede Yeti Binti Sulaeman Marhali,56, itu bisa dirawat di tanah air setelah pihak Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI (BP3TKI) Serang bekerja sama dengan Dinas Tenagakerja dan Trasmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Banten serta Kabupaten Lebak secara bersama-sama gotong royong membantunya.

Dede yang bekerja di di Arab Saudi melalui PT Bantal Sejahtera pada awal Januari 2010 lalu, diketahui mengalami pendarahan setelah dia diduga terjatuh dari tangga kediaman keluarga majikannya pada 2014 . Keluarganya di Lebak mendapat kabar dari Kedutaan Besar Indonesia di Arab Saudi bahwa Dede mengalami koma.

Setelah mengetahuinya, pihak keluarga pun kebingungan harus berbuat apa, karena mereka tidak memiliki cukup uang untuk membawa Dede ke Indonesia. Selama bertahun-tahun akhirnya mereka hanya bisa diam saja, sambil beberapa kali mencoba menghubungi pihak majikan. Sampai akhirnya, mereka menghubungi BP3TKI.

“Akhir April 2014 ada telepon dari KBRI namanya Pak Chairil Anwar. Dia bilang Ibu Dede mengalami kecelakaan kerja di rawat di RS di sana. Kondisinya koma,” ujar Yeni Anggraeni anak pertama Dede yang ikut datang menjemput Ibunya bersama Maman Supratman,69, suami Dede.

Padahal, kata dia, Dede sebulan sebelumnya sudah bertelepon dengan pihak keluarga. Melalui sambungan telepon, Dede memberikan kabar bahwa dia sudah tidak tahan bekerja di sana karena keluarga majikannya Nuroh Abduloh Nasir Al Jebren, beralamat Dammar Khobar Arab Saudi galak. Namun, dia terpaksa harus menunggu sampai ada yang menggantikannya.

“Setelah mengetahui kabar itu, kami menghubungi pihak keluarga majikan, tetapi aneh tidak ada telepon yang aktif,” terang Yeni.

Namun, kini keluarga merasa senang karena akhirnya tulang punggung keluarga itu sudah dapat bisa ditemui. Dede yang hanya tergolek lemah di tempat tidur ambulans. Tak ada kata yang terucap dari bibirnya, tetapi dia terlihat senang melihat suami dan anaknya saat berada di common use lounge Bandara Soekarno-Hatta untuk menjemputnya.

 Gatot Hermawan, Kepala BP3TKI Serang mengatakan, pihaknya setelah mendapat kabar dari keluarga langsung melakukan penelusuran ke KBRI. “Setelah dilakukan pencarian ternyata benar. Ibu Dede sakit karena mengalami pendarahan di otak,” jelasnya.

 Pihaknya juga langsung berkoordinasi dengan pemerintah daerah. Hasilnya, pun ditanggapi positif oleh Pemkab Lebak dan Pemprov Banten. “Kita hanya membantu memulangkan, di sinilah pemerintah hadir,” ujarnya.

Sementara Hamidi  Kepala Disnakertrans Provinsi Banten mengatakan, pihaknya memang sempat kebingungan juga mencari jalan membantu keluarga TKW asal Pasir Pulo R T01/06 Kelurahan Cijoro Lebak Rangkasbitung, Kabupaten Lebak itu. “Sebab kan bantuan seperti ini ada batasannya. Hanya bisa Rp50 juta maksimal. Namun, Pak Gubernur Rano Karno meminta agar dibantu. Dalam waktu cepat, tiga bulan akhirnya kami berhasil, kami juga berterima kasih kepada Pemkab Lebak yang ikut dalam membantu,” katanya.

Kini Dede dirawat secara intensif di RS Polri di Jakarta Timur. Setelah nanti sudah diperiksa di sana, Dede akan kembali kepada keluarganya di kampung.

 

Tags Bandara Soekarno-Hatta Rano Karno TKW