TANGERANGNEWS.com - Setelah penantian panjang, Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab) ke-6 Kabupaten Tangerang akhirnya resmi digelar pada 8–15 November 2025 mendatang.
Ajang olahraga terbesar di Kabupaten Tangerang yang diselenggarakan Koni ini akan dipusatkan di Kecamatan Pasar Kemis sebagai tuan rumah.
Ketua Pelaksana Porkab ke-6 Kabupaten Tangerang Taufik Emil menyampaikan, gelaran ini bukan hanya ajang kompetisi rutin, tetapi juga sarana penting untuk menjaring atlet muda berprestasi.
“Target utama kita adalah melahirkan bibit atlet potensial yang siap memperkuat Kabupaten Tangerang di ajang Kerjuda, Kejurnas, hingga Porprov VII di Kota Tangsel nanti,” ujar Taufik saat jumpa pers di Rumah Makan Wong Kudus, Pagedangan, Kamis 11 September 2025.
Menurut Taufik, Porkab ke-6 menjadi momen istimewa. Pasalnya, terakhir kali Porkab digelar pada 2017 lalu di Kecamatan Pagedangan. Rencana Porkab ke-5 tahun 2021 terpaksa batal akibat pandemi Covid-19.
“Tahun ini kita kembalikan semangat itu. Alhamdulillah, sebanyak 29 kecamatan siap berpartisipasi,” sebutnya.
Sebanyak 9 cabang olahraga akan dipertandingkan di Porkab tahun ini di antaranya futsal, sepak bola, karate, panahan, atletik, renang, esport, balap motor, dan basket.
Pertandingan akan tersebar di 6 kecamatan dengan venue sebagai berikut:
Sebelum pembukaan, Porkab akan dilaunching pada Sabtu, 15 September 2025 di Kecamatan Pasar Kemis. Acara akan dimeriahkan dengan peluncuran logo, maskot Ayam Wareng, dan jingle resmi Porkab ke-6.
“Acara kita buat sederhana tapi meriah. Semangatnya untuk menggelorakan olahraga di Kabupaten Tangerang,” kata Taufik yang juga Wakil Ketua 3 Koni Kabupaten Tangerang.
Selain itu, akan digelar kirab obor Porkab pada 25 Oktober dimulai dari Kecamatan Cisauk kemudian ke kecamatan lainnya yang akan menambah atmosfer sportivitas dan kebersamaan.
Dalam penjaringan atlet, panitia menerapkan syarat khusus. peserta wajib memiliki KTP atau KK Kabupaten Tangerang. Hal ini untuk memastikan Porkab benar-benar menjadi wadah pembinaan atlet lokal di masing-masing kecamatan.
“Satu kecamatan minimal mengikuti enam cabang olahraga. Kita ingin pemerataan partisipasi sekaligus memastikan semangat olahraga hadir di setiap wilayah,” jelasnya.