Kamis, 22 Mei 2025

Dokter Sarankan Diagnosis Prenatal untuk Bantu Deteksi Dini Kesehatan Janin Selama Kehamilan

Ilustrasi hamil(@TangerangNews / Istimewa)

TANGERANGNEWS.com- Kehamilan adalah masa yang penuh harapan tapi juga mengundang rasa cemas, terutama soal kondisi janin di dalam kandungan. 

Subspesialis Fetomaternal dari Women’s Health Center Bethsaida Hospital dr. Reza Tigor Manurung, Sp.OG mengatakan, pentingnya diagnosis prenatal sebagai salah satu upaya deteksi dini terhadap kemungkinan gangguan perkembangan janin.

"Diagnosis prenatal berfungsi sebagai alat penting untuk membantu calon orang tua mengetahui kondisi kesehatan janin sedini mungkin," ujarnya.

Lanjutnya, orang tua kini bisa mengetahui kondisi janin sejak dalam kandungan. Tapi banyaknya jenis pemeriksaan sering kali menimbulkan kebingungan. Maka penting untuk tahu fungsi, waktu pelaksanaan, dan manfaat dari masing-masing tes yang bisa dilakukan selama masa kehamilan.

Diagnosis prenatal adalah serangkaian pemeriksaan medis untuk mendeteksi potensi kelainan pada janin sebelum lahir. Pemeriksaan ini bisa mendeteksi gangguan kromosom seperti Down Syndrome, Edwards Syndrome, Patau Syndrome, serta Turner Syndrome. 

Selain itu, bisa juga mengidentifikasi cacat lahir seperti bibir sumbing, kelainan tulang belakang, atau cacat jantung, dan mendeteksi penyakit genetik seperti cystic fibrosis dan sickle cell disease.

Pemeriksaan ini tidak wajib dijalani semua orang tua, namun jika ada kondisi tertentu, dokter biasanya menyarankan. Misalnya kalau usia ibu sudah lebih dari 35 tahun, karena risiko gangguan kromosom meningkat. Atau jika ada riwayat penyakit genetik dalam keluarga, pernah punya anak dengan kelainan, atau ditemukan indikasi kelainan saat USG.

Dikatakan dr. Reza, jenis pemeriksaannya harus disesuaikan dengan kebutuhan. Ada yang dilakukan di trimester pertama, ada juga yang lebih akurat di trimester kedua.

Di trimester pertama, antara minggu ke-11 sampai ke-13, biasanya dilakukan skrining untuk melihat kemungkinan gangguan kromosom. Di trimester kedua, sekitar minggu ke-18 sampai ke-22, dilakukan USG anatomi lengkap untuk menilai perkembangan organ janin.

Tak hanya itu, terdapat juga tes NIPT atau Non-Invasive Prenatal Testing yang bisa dilakukan sejak usia kehamilan 10 minggu. Tes ini cukup dengan mengambil sampel darah ibu untuk melihat DNA janin, dan tingkat akurasinya tinggi. Kalau dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut, dokter bisa menyarankan amniosentesis setelah kehamilan 15 minggu atau CVS (Chorionic Villus Sampling) yang bisa dilakukan lebih awal, antara minggu ke-10 sampai ke-13.

Semua jenis tes ini punya risiko, manfaat, dan tingkat akurasi yang berbeda, sehingga memerlukan diskusi bersama dokter sebelum mengambil keputusan. 

Selain untuk mengetahui kondisi janin, diagnosis prenatal juga membantu orang tua mempersiapkan diri sejak awal, termasuk untuk keputusan medis atau perawatan pasca lahir kalau memang ditemukan kelainan.

Direktur Bethsaida Hospital dr. Pitono menambahkan, Bethsaida Hospital lewat Women’s Health Center memiliki layanan lengkap untuk pemeriksaan prenatal. Dengan fasilitas yang modern dan tenaga medis berpengalaman, mereka siap menangani kehamilan biasa maupun berisiko tinggi. 

"Kami ingin memberikan layanan terbaik bagi perempuan di setiap fase kehidupannya, termasuk masa kehamilan yang sangat berharga ini," katanya.

Tags Berita Kesehatan Bethsaida Hospital Fasilitas Kesehatan Tangerang