TANGERANGNEWS.com– Pemandangan orang tua yang datang lebih awal ke sekolah demi mendapatkan kursi paling depan untuk anaknya bukanlah hal asing saat hari pertama masuk sekolah.
Bahkan, tak jarang para orang tua rela antre sejak pagi buta, membawa bekal, hingga menunggu berjam-jam agar sang anak bisa duduk di barisan terdepan kelas.
Fenomena ini terjadi hampir di setiap awal tahun ajaran baru, terutama di tingkat sekolah dasar.
Berikut lima alasan mengapa orang tua kerap berebut kursi paling depan saat hari pertama masuk sekolah.
1. Ingin Anak Lebih Fokus Belajar
Kursi di barisan paling depan sering dianggap sebagai posisi strategis agar anak tidak mudah terdistraksi oleh teman-temannya. Orang tua meyakini posisi ini membantu anak lebih fokus memperhatikan guru saat mengajar.
2. Takut Anak Ketinggalan Pelajaran
Beberapa orang tua mengaku khawatir anaknya tidak bisa mengikuti pelajaran jika duduk terlalu belakang. Terutama untuk siswa kelas satu yang baru pertama kali masuk lingkungan sekolah formal, posisi duduk dianggap berpengaruh besar terhadap proses adaptasi mereka.
3. Menghindari Anak Mengobrol atau Bermain Saat Belajar
Kekhawatiran akan perilaku anak saat di kelas juga menjadi alasan. Duduk di depan dinilai mampu “mengawasi” anak lebih dekat dengan guru, sehingga kecil kemungkinan mereka bercanda atau mengobrol saat pelajaran berlangsung.
4. Ikut-ikutan Orang Tua Lain
Ada juga sebagian orang tua yang mengaku ikut berebut kursi depan karena melihat orang tua lain melakukannya. Ini menjadi semacam tradisi tak tertulis setiap tahun ajaran baru dimulai.
5. Bentuk Cinta dan Perhatian pada Anak
Tindakan berebut kursi terbaik juga dinilai menjadi wujud perhatian dan kasih sayang orang tua. Sebab, orang tua ingin memberikan yang terbaik di hari pertama, termasuk tempat duduk yang dianggap paling nyaman dan ideal untuk belajar.
Oleh karena itu, di beberapa sekolah saat ini juga mulai menerapkan sistem rotasi tempat duduk atau penempatan acak agar tidak ada ketimpangan antar siswa.