Jumat, 17 Mei 2024

Sebelum Wafat, Aditya Korban di Gorong-gorong Tangerang Tunjukkan Keanehan ke Ibunda 

Tiga jenazah dari lima orang yang tewas di gorong-gorong Perumahan Taman Royal, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang. (@TangerangNews / Achmad Irfan Fauzi )

TANGERANGNEWS.com–Kepergian Aditya Putra, 20, salah seorang korban tewas di dalam gorong-gorong di Cipondoh, Kota Tangerang, pada Kamis 7 Oktober 2021, membawa kepedihan yang mendalam khususnya bagi Ibunda almarhum Aditya.

Ada satu kenangan yang begitu membekas pada diri Ibunda Aditya, Diah Ariati, saat mengenang kepergian anaknya yang tewas keracunan gas saat menolong orang yang terjebak dalam gorong-gorong itu. 

Seperti dilansir dari Detik, Jumat 8 Oktober 2021, Diah menceritakan bahwa sebelum kejadian, Aditya yang sehari-hari bekerja di laundry menunjukkan keanehan yang tidak seperti biasanya. Saat itu ketika Aditya hendak berangkat kerja, dia tiba-tiba meminta ibunya untuk mengantarkan sampai ke depan pintu. 

Lazimnya, sebelum berangkat kerja, Aditya hanya mencium tangan ibunya saat pamitan, kemudian langsung berangkat menggunakan sepeda motor. Namun, di hari itu Aditya tidak hanya sekadar pamit dengan mencium tangan sang Ibu. 

"Enggak biasanya dia gitu, dia cuma cium tangan aja biasanya. Ini dia minta anterin depan pintu, saya tanya kenapa sih, Mas? Dia masih males-malesan di motornya," ungkap Diah mengingat momen di hari terakhir bersama putranya itu.

Siang harinya sekitar pukul 13.00 WIB, Diah mendapatkan kabar bahwa Aditya telah meninggal. Dari keterangan sejumlah saksi yang melihat di lokasi, mereka mengatakan saat itu Aditya tengah membeli makanan. Kemudian, ketikat itu Aditya mendengar teriakan orang minta tolong dari dalam gorong-gorong.

Diah mengungkapkan, Aditya ketika itu spontan buka celana langsung masuk ke gorong-gorong tersebut.  “Kata saksi-saksi yang di sana seperti itu juga. Adit ini memang korban, tapi memang niat menolong," tutur Diah yang juga menjelaskan bahwa putranya itu kerjanya di laundry, bukan di Telkom.

Mendapat kabar jika anaknya menjadi salah satu korban tewas di gorong-gorong tersebut, Diah sempat tidak percaya.  Sampai akhirnya ketika dia tiba di kamar jenazah RSUD Kabupaten Tangerang dan melihat jenazah anaknya, dia baru percaya.

Diah mengatakan penyebab anaknya meninggal karena menyedot gas beracun di dalam gorong-gorong tersebut, seperti informasi yang dia dapatkan.  “Itu gorong-gorong sudah lama tak terpakai. Keteledoran seperti apa saya kurang tahu. Kalau saya mikirnya, ya mungkin anak saya niat membantu para korban yang minta tolong itu dengan spontannya dia ada Enggak mikir ada gas beracun atau tidak," terang Diah. 

Diah melanjutkan, Aditya selama ini dikenal sebagai seorang yang supel dan mudah bergaul. Putranya itu juga dikenal sebagai pribadi yang ringan tangan dan ramah dengan siapa saja. "Pribadinya memang begitu, gampang terenyuh kalau sama orang," ucap Diah.

Kini, meski sesekali dia masih tidak percaya anaknya meninggal secepatnya itu, namun Diah sudah menerima ikhlas kepergian anaknya untuk selama-lamanya. "Saya sih ikhlas karena anak saya memang tidak ada paksaan untuk menolong, memang dari hatinya dia aja mau menolong," tutur Diah.

Tags Berita Kota Tangerang Kota Tangerang Peristiwa Tangerang Polisi Tangerang