Minggu, 5 Mei 2024

Sekitar 10 ribu Pengungsi anak-anak Hilang

Imigran Gelap.(tangerangnews / dira)

TANGERANG – Kepolisian Uni Eropa, Europol, mengatakan sekitar 10 ribu pengungsi anak-anak menghilang setelah menyeberang ke wilayah Uni Eropa.

Diungkap kepala Europol, Brian Donald kepada The Observer, sekitar 5.000 menghilang di Italia saja, sedang 1.000 lainnya hilang di Swedia. “Bukan tanpa alasan kami mencari lebih dari 10 ribu anak-anak. Tidak semua dari mereka dieksploitasi secara kriminal, beberapa bisa jadi sudah bersama dengan kerabat mereka. Kami hanya tidak tahu di mana mereka, apa yang mereka lakukan atau dengan siapa mereka,” ujar Donald, dikutip dari RT, Minggu (31/1/2016).

Europol juga mengatakan bahwa geng kriminal yang membantu imigran mencapai Eropa merupakan geng yang sama yang terlibat dalam perdagangan manusia. “Yang aktif dalam penyelundupan manusia kini terlihat di dokumen kami berhubungan dengan penyelundupan imigran,” ujar Donald.

Lembaga Save the Children memperkirakan sekitar 26 ribu pengungsi anak-anak tiba di Eropa pada 2015. Sejauh ini telah tercatat banyak kasus pelecehan seksual, kekerasan, dan pemerasan yang melibatkan pengungsi anak-anak.

“Anak-anak ini butuh dan pantas mendapat pertolongan dan perlindungan kita. Ditinggal untuk menghidupi diri sendiri, anak-anak yang (pergi) sendiri ini sangat rentan di sepanjang rute pengungsi. Anak-anak dilaporkan dipukuli, diperas, dan dilecehkan secara seksual dalam perjalanan mereka,” kata CEO Save the Children, Justin Forsyth.

Swedia sendiri menerima total 35.369 anak-anak di bawah umur yang tiba sendiri tanpa ditemani keluarga mereka. Europol memperkirakan sekitar 27 persen dari pengungsi yang tiba di Eropa pada 2015 adalah anak-anak.

Tags Mancanegara