TANGERANGNEWS.com- Sebanyak 142 negara mendukung resolusi yang dikenal sebagai Deklarasi New York, yang digelar oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengadopsi resolusi terkait konflik Israel-Palestina dalam sidang di Markas Besar PBB, New York, Jumat 12 September 2025.
Kendati demikian, 10 negara termasuk Israel dan Amerika Serikat menolak, sementara 12 lainnya memilih abstain.
Dilansir dari CNBC Indonesia, deklarasi ini menyerukan langkah nyata, terukur, dan tidak dapat dibalikkan menuju solusi dua negara. Isi resolusi juga menegaskan kembali penolakan internasional terhadap pembangunan permukiman ilegal Israel di Tepi Barat yang dinilai menjadi hambatan utama terbentuknya negara Palestina merdeka.
Diketahui, Prancis dan Arab Saudi menjadi sponsor utama deklarasi ini dengan dukungan luas dari negara-negara Eropa, dunia Arab, hingga negara-negara berkembang.
Resolusi turut memuat desakan agar Hamas membebaskan seluruh sandera serta menyerahkan kendali Gaza kepada Otoritas Palestina.
Di sisi lain, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak keras berdirinya negara Palestina
"Tidak akan pernah ada negara Palestina," seraya mengumumkan rencana pembangunan jalur cepat di wilayah E1, Tepi Barat pada sehari sebelumnya.
Banyak pengamat menilai hasil pemungutan suara ini menjadi titik balik penting dalam diplomasi internasional.
Dukungan besar-besaran dari berbagai negara disebut memberi tekanan tambahan pada Israel dan AS, serta membuka peluang lebih besar bagi pengakuan formal Palestina oleh sejumlah negara Eropa Barat seperti Inggris, Spanyol, dan Irlandia.
Meski demikian, penolakan keras Israel dan rencana ekspansi permukiman di Tepi Barat dikhawatirkan justru memperburuk eskalasi konflik.
Resolusi ini dipandang dapat memicu langkah lanjutan dalam upaya mencari penyelesaian permanen atas konflik berkepanjangan di kawasan tersebut.