Sabtu, 15 November 2025

Awas! Kafein, Rokok dan Stres Jadi Pemicu Utama Aritmia yang Mengancam Nyawa

dr. Daniel Tanubudi, SpJP-FIHA, Spesialis Jantung & Pembuluh Darah dari Eka Hospital BSD(@TangerangNews / Rangga Agung Zuliansyah)

TANGERANGNEWS.com-Dalam rangka Hari Jantung Sedunia, perhatian perlu dialihkan pada salah satu gangguan irama jantung yang kerap terabaikan yakni aritmia jantung.

Kondisi ini, yang membuat detak jantung menjadi terlalu cepat (takikardia), terlalu lambat (bradikardia), atau tidak beraturan, bisa menyerang siapa saja dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda.

dr. Daniel Tanubudi, SpJP-FIHA, Spesialis Jantung & Pembuluh Darah dari Eka Hospital BSD, menjelaskan bahwa mengenali gejala dan faktor risiko sejak dini adalah kunci untuk mencegah komplikasi fatal.

 

Waspada, Gejala Ringan Bisa Jadi Awal Bahaya

Gejala awal aritmia seringkali diabaikan karena dianggap sepele atau dikaitkan dengan kelelahan biasa. Dr. Daniel menekankan beberapa tanda yang wajib diwaspadai:

Jantung Berdebar (Palpitasi): Merasakan detak jantung yang tiba-tiba cepat, tidak beraturan, atau terasa seperti "terlompat".

Pusing atau Pingsan: Terutama terjadi saat irama jantung terlalu cepat atau terlalu lambat.

Nyeri Dada dan Sesak Napas: Rasa tidak nyaman, sesak, atau sulit bernapas bahkan saat aktivitas ringan.

Kelelahan Kronis: Merasa sangat lelah tanpa alasan yang jelas.

 

Dari Gaya Hidup hingga Risiko Kematian Mendadak

Aritmia dipicu oleh gabungan faktor. Mulai dari gaya hidup tidak sehat seperti merokok, konsumsi kafein/alkohol berlebihan, dan stres kronis, hingga adanya riwayat genetik dan penyakit penyerta seperti hipertensi, diabetes, atau penyakit jantung koroner.

dr. Daniel juga membagi aritmia menjadi dua kategori risiko. Aritmia ringan umumnya tidak berbahaya jika tidak terkait penyakit jantung struktural.

Namun, ada jenis aritmia berat seperti Ventricular Fibrillation (VFib), di mana jantung berdetak kacau dan berhenti memompa darah.

"Jika tidak dilakukan penanganan segera pada kondisi ini, seseorang dapat meninggal dalam hitungan menit," tegasnya.

Untuk memastikan apakah aritmia Anda tergolong ringan atau berat, diperlukan pemeriksaan lanjutan seperti EKG oleh dokter ahli.

 

Kunci Penanganan: Gaya Hidup Sehat Adalah Mitra Pengobatan

Menurut dr. Daniel, pengobatan aritmia tidak bisa hanya bergantung pada obat-obatan. Gaya hidup sehat memiliki peran yang sangat penting dalam menstabilkan irama jantung.

"Olahraga teratur dapat memperkuat jantung dan meningkatkan sirkulasi darah, sementara pola makan seimbang membantu mengontrol berat badan dan tekanan darah," jelasnya.

Kombinasi gaya hidup sehat dan pengobatan medis adalah cara paling efektif untuk mengurangi gejala dan mencegah komplikasi serius.

Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala yang mengkhawatirkan, disarankan untuk tidak menunda konsultasi guna mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat sejak dini.

Tags Aritmia Berita Kesehatan Dokter Spesialis Jantung Dokter Tangerang Eka Hospital BSD Eka Hospital Group Fasilitas Kesehatan Tangerang Tips Kesehatan