TANGERANGNEWS.com-RRP, 19, salah satu pelaku pemerkosa dan pembunuh APS, 22, yang merupakan mantan kekasihnya, sempat kabur ke wilayah Depok, Jawa Barat, usai melakukan perbuatan kejinya.
Pelaku melarikan diri sambil membawa sepeda motor korban. Sementara korban dibuang di lahan kosong di Cisauk, Kabupaten Tangerang, dengan keadaan terborgol setelah dieksekusi bersama dua rekan pelaku, IF, 21, dan AP, 17.
Ditempat pelariannya, RRP sempat memesan pekerja seks komersial (PSK) melalui aplikasi MiChat. Namun, usai melakukan hubungan intim, tersangka tak punya uang untuk membayar wanita panggilannya sebesar Rp400 ribu.
Akhirnya sepeda motor korban yang dibawa kabur digadaikan kepada temannya.
Hal itu terungkap dalam adegan rekonstruksi nomor 64A yang digelar Polda Metro Jaya di Kampung Lamping Kancil, Desa Cibogo, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang, Selasa 22 Juli 2025.
"Rekonstruksi atas kasus pembunuhan berencana seperti yang diatur dalam Pasal 340 KUHP dan atau 339 KUHP dengan korban inisial APSD telah selesai dilaksanakan, ketiga tersangka kita hadirkan, yang salah satunya anak di bawah umur," terang Kanit 4 Resmob Polda Metro Jaya, AKP Charles R.V. Bagaisar usai rekonstruksi.
Ia menjelaskan, dari rekonstruksi yang awalnya diagendakan sebanyak 66 adegan berubah menjadi 75 adegan karena perkembangan di TKP.
Dari pemeriksaan juga diketahui jika para tersangka melakukan aksi kejahatannya dengan keadaan sadar.
Kata Charles, aksi pembunuhan berencana tersebut terungkap pada adegan 25-40 mulai dari korban datang ke kontrakan pelaku untuk menagih hutang Rp1,1 juta.
Namun tiba-tiba korban dibekap, lalu diborgol dan diperkosa, hingga akhirnya dieksekusi di sebuah lahan di belakang rumah kontrakan tersangka.
"Korban diperkosa saat masih dalam kondisi sadar. Setelah selesai diperkosa oleh tiga tersangka kemudian dibunuh dan ini sudah direncanakan," ulasnya.
Charles menegaskan, bahwa korban meninggal dunia setelah dilakukan penusukan dan penggorokan oleh para pelaku.
Tetapi, dari hasil pemeriksaan sementara baik warga maupun keluarga tersangka tidak ada yang mengetahui kejadiannya, karena dilakukan pada malam hari dalam kondisi hujan deras.