TANGERANGNEWS.com-Mengusung tema “Light Up the Future Towards an Impactful University”, Universitas Pradita merayakan Dies Natalis ke-9 dengan serangkaian kegiatan yang menegaskan komitmennya sebagai kampus yang berdampak nyata.
Perayaan yang digelar 12 hingga 16 September 2025 ini, tidak hanya menjadi ajang syukuran internal, tetapi juga platform untuk memperkuat kolaborasi strategis dengan industri, pemerintah, dan masyarakat.
Dalam perjalanannya yang relatif singkat, Universitas Pradita, yang diinisiasi oleh PT Summarecon Agung Tbk, berhasil mencapai Akreditasi “Baik Sekali” dan membuktikan model pendidikannya yang unik.
Aida Halim, Executive Director Unit Edukasi Summarecon, menjelaskan bahwa pendekatan living laboratory dari seluruh proyek Summarecon menjadi bagian penting dari proses pembelajaran mahasiswa.
“Pendekatan berkonsep repositori ini membuat Pradita tumbuh menjadi kampus dengan model pendidikan kolaboratif yang memadukan sumber daya lokal dengan visi global,” ujarnya, Senin 22 September 2025.
Visi ini terbukti lewat prestasi gemilang para alumninya. Faris Akbar Ramadhan, alumni Teknik Sipil, sukses meraih penghargaan bergengsi IndoBuildTech Awards 2025.
Sementara itu, Fachri Fahrezi, alumni Desain Komunikasi Visual, terlibat dalam pengembangan game internasional Assassin’s Creed Shadows bersama Ubisoft. Capaian ini menunjukkan bahwa lulusan Pradita tidak hanya siap bekerja, tetapi juga mampu berkarya di tingkat global.
Selain itu, sebagai wujud nyata sinergi dengan industri, Universitas Pradita membentuk Industrial Advisory Board (IAB), sebuah program strategis yang melibatkan mitra-mitra ternama seperti DANA Indonesia, Markplus Institute, dan PT Yokogawa Indonesia untuk mendampingi seluruh program studi.
IAB ini akan memastikan kurikulum dan proses pembelajaran sejalan dengan kebutuhan industri, sekaligus memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman praktis dari para ahli.
Salah satu momen penting dalam perayaan Dies Natalis ke-IX ini adalah Workshop Jurnalistik yang mengangkat tema "Etika dan Peluang AI untuk Jurnalis", pada Senin, 15 September 2025.
“AI bukan pengganti jurnalis, melainkan mitra yang penting adalah transparansi menyebutkan sejauh mana AI terlibat dalam proses penulisan," kata Rektor Pradita University Prof. Dr. Richardus Eko Indrajit saat menjadi pembicara dalam workshop.
Melalui berbagai workshop seperti fun AI dan epoxy resin, Pradita menunjukkan komitmennya untuk menghadirkan pendidikan yang tidak hanya teoritis, tetapi juga praktis dan relevan, sejalan dengan konsep "Enterprise University" yang berorientasi pada solusi nyata.