TANGERANGNEWS.com-RS Mandaya Royal Puri berkolaborasi dengan Roche Indonesia telah membuat skema khusus, agar pasien kanker bisa menjalani pengobatan sistemik secara lebih terjangkau.
Terapi sistemik seperti kemoterapi, imunoterapi, dan terapi target (targeted therapy) adalah jenis terapi kanker yang menggunakan obat-obatan untuk menyerang sel kanker dengan mekanisme yang berbeda-beda.
Pada kemoterapi, obat akan menyerang sel yang tumbuh cepat, termasuk sel kanker. Namun pada kemoterapi, obat juga dapat merusak sel yang sehat.
Sedangkan pada imunoterapi, obat akan meningkatkan kinerja sistem imun sehingga bisa melawan sel kanker. Adapun pada terapi target, obat akan menyerang sel kanker secara spesifik dengan cara mengenali protein yang ada dalam sel.
CEO Mandaya Hospital Group, dr. Anastina Tahjoo mengatakan penerapan terapi sistemik dalam pengobatan kanker memiliki tantangannya sendiri.
Sebab, jenis terapi ini biasanya perlu dilakukan selama beberapa siklus dalam kurun waktu tertentu agar hasilnya maksimal.
"Hal ini kadang menjadi hambatan, karena tidak jarang pasien berhenti menjalani terapinya di tengah jalan dengan berbagai alasan, seperti kurangnya informasi, beralih ke pengobatan alternatif, hingga kendala biaya," ujarnya, saat acara perkumpulan komunitas kanker di RS Mandaya, Karang Tengah, Kota Tangerang, pada Sabtu 21 Juni 2025.
Melihat kendala tersebut, RS Mandaya Royal Puri dan Roche Indonesia menghadirkan skema khusus terkait keringanan biaya, untuk mempermudah akses pasien mendapatkan obat-obatan yang diperlukan selama terapi, mulai dari kanker payudara, kanker paru, kanker hati, dan kanker darah.
Dengan adanya program kerja sama ini, diharapkan pasien yang menjalani terapi sistemik bisa menyelesaikannya hingga tuntas dan mendapatkan hasil pengobatan yang baik.
“Kami juga memikirkan aspek finansial pasien kanker yang menjalani terapi sistemik. Dengan adanya program ini, kami berharap pasien tidak perlu mengkhawatirkan masalah biaya lagi dan bisa menyelesaikan pengobatannya di Mandaya,” kata dr. Anastina.
Sediakan Fasilitas Canggih
Sebagai rumah sakit rujukan kanker, RS Mandaya Royal Puri juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas canggih yang dibutuhkan mulai dari tahap diagnostik hingga pengobatan kanker.
Mulai dari Digital PET CT Scan yang baru dimiliki 3 rumah sakit di Indonesia, alat radioterapi Elekta Versa HD, brakiterapi untuk kanker kewanitaan, hingga terapi apheresis untuk kanker darah.
"Kombinasi antara fasilitas yang lengkap, tim dokter multidisiplin, dan komunitas yang terjalin dengan erat dan aktif, diharapkan dapat memberikan pengalaman berobat yang maksimal, sehingga pasien dapat merasa nyaman selama perjalanan pengobatannya," ujar dr. Anastina.
Gandeng Komunitas Kanker Sebagai Wadah Berbagi Edukasi
Sebagai bentuk dukungan kepada para pasien dan penyintas kanker, RS Mandaya Royal Puri juga kerap menggelar acara perkumpulan dengan komunitas kanker.
Pada, Sabtu 21 Juni 2025, RS Mandaya Royal Puri mengadakan acara Health Talk dan Gathering Komunitas Kanker bertajuk “Bersama Hadapi Terapi Sistemik: Kenali Prosesnya, Optimalkan Pengobatan”.
Prof. Dr. Aru W. Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FINASIM, FACP, dokter spesialis hematologi-onkologi medik (KHOM) dari RS Mandaya Royal Puri yang ahli menangani kanker dengan pendekatan terapi sistemik, hadir sebagai pembicara.
Acara ini juga dimeriahkan oleh sekitar 250 peserta dari berbagai komunitas kanker, termasuk Geng MACAN (komunitas kanker Mandaya Advanced Cancer Center), Yayasan Kanker Indonesia (YKI), Cancer Information and Support Center (CISC), dan komunitas kanker lainnya.
dr. Anastina mengatakan acara dengan komunitas kanker ini merupakan agenda rutin yang digelar setiap tiga bulan sekali.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Pusat Layanan Kanker Terpadu Mandaya yang berkomitmen untuk memberikan pelayanan medis secara komprehensif dan pengalaman berobat yang nyaman untuk pasien.
Mandaya sebagai rumah sakit yang memiliki pusat layanan kanker terpadu, tidak hanya mementingkan aspek medis, namun juga pengalaman berobat pasien.
“Kita tidak hanya ingin memberikan fasilitas yang canggih dan unggul, tapi juga pengalaman yang terbaik untuk pasien. Ini adalah nilai yang kami pegang teguh, bahwa pasien harus merasa nyaman selama berobat, salah satunya dengan membentuk wadah khusus berupa komunitas, agar pasien dapat saling bertemu dan sharing satu sama lain,” ujarnya.
Menurutnya, kehadiran acara komunitas kanker adalah hal yang bisa memotivasi para pasien untuk menjalani pengobatan kanker dengan penuh semangat.
“Kenapa kita punya Geng MACAN? Karena kita ingin pasien yang sudah sembuh atau sedang berobat memiliki komunitas, di mana mereka bisa saling menguatkan. Ini membuat pasien memiliki semangat yang luar biasa untuk sembuh,” katanya.
Prof. Aru W. Sudoyo juga memberikan apresiasinya kepada RS Mandaya Royal Puri yang rutin mengadakan pertemuan komunitas kanker.
“Kegiatan pertemuan komunitas kanker ini adalah acara pesta untuk bersenang-senang bagi para penyintas yang sudah berjuang melawan kankernya,” ucapnya.
Menurut Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) ini, acara tersebut juga sebagai sarana edukasi kepada masyarakat luas, tidak hanya soal pengobatan tapi juga mulai dari pencegahan lewat deteksi dini.
"Dalam penanganan kanker ini Indonesia masih jauh, karena banyak yang belum paham. Ditambah stigma negatif dan mitos-mitos soal kanker yang membuat penanganan menjadi lebih sulit. Karena itu, kita edukasi masyarakat, setidaknya mulai dari deteksi dini agar tidak sampai stadium 4," pungkasnya.
Matthew Joseph, perwakilan dari Geng MACAN, juga telah membuktikan efektifitas edukasi dari komunitas kanker.
Penyintas kanker yang dinyatakan bersih dari kanker nasofaring stadium 4A setelah berobat di RS Mandaya Royal Puri ini menegaskan bahwa kehadiran komunitas bisa menepis stigma-stigma buruk terkait kanker di tengah masyarakat.
“Di Indonesia, masih ada stigma bahwa orang yang terkena kanker tidak bisa sembuh. Padahal, dengan semangat menjalani pengobatan, kanker sebenarnya bisa dilawan. Geng MACAN hadir untuk menepis stigma tersebut," katanya.