TANGERANGNEWS.com- Musim kemarau tahun 2025 di Indonesia diperkirakan akan berlangsung lebih singkat dari biasanya, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Fenomena ini diprediksi terjadi di sekitar 298 Zona Musim (ZOM), mencakup sekitar 43 persen wilayah Indonesia.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan, awal musim kemarau tahun ini telah dimulai secara bertahap sejak April dengan jumlah wilayah yang terdampak akan terus bertambah pada Mei dan Juni, mencakup sebagian besar Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Papua.
"Pada bulan April 2025, sebanyak 115 Zona Musim (ZOM) akan memasuki musim kemarau," ujar Dwikorita, dikutip dari Kompas, Kamis 8 Mei 2025.
Secara keseluruhan, 403 ZOM atau sekitar 57,7 persen wilayah Indonesia diperkirakan akan memasuki musim kemarau dalam periode April hingga Juni 2025. Khusus wilayah Nusa Tenggara, musim kemarau diprediksi datang lebih awal dibandingkan daerah lain.
Puncak musim kemarau 2025 diperkirakan terjadi pada bulan Agustus, sejalan dengan pola normal di sebagian besar wilayah. Meskipun durasinya lebih pendek, curah hujan selama musim ini diprediksi tetap berada dalam kategori normal, tidak lebih kering maupun lebih basah dari biasanya.
Meski demikian, BMKG tetap mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan.
Potensi kekeringan masih bisa terjadi, terutama di wilayah yang memasuki musim kemarau lebih dini atau mengalami periode kemarau yang singkat namun intens.