Connect With Us

BMKG Sebut Musim Kemarau 2025 Dimulai, April-Mei Jadi Bulan Terpanas

Fahrul Dwi Putra | Minggu, 20 April 2025 | 09:49

Ilustrasi cuaca panas di Indonesia. (@TangerangNews / Freepik)

TANGERANGNEWS.com-Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan peringatan terbaru terkait musim kemarau 2025 yang diprediksi menjadi periode panas setelah Hari Raya Idulfitri. 

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa kondisi ini berkaitan dengan berakhirnya fenomena La Nina dan dimulainya musim kemarau yang normal pada April ini. 

"La Nina telah berakhir. Artinya, musim kemarau akan normal. Semoga cuaca kondusif," kata Dwikorita dalam keterangannya seperti dikutip dari CNBC Indonesia, Minggu, 20 April 2025.

Berdasarkan hasil monitoring BMKG pada dasarian pertama Maret 2025, indeks Indian Ocean Dipole (IOD) berada dalam kategori netral dengan angka -0,31. 

Sementara itu, suhu permukaan laut di kawasan Nino 3.4 menunjukkan indeks sebesar 0,30, yang juga menandakan kondisi netral untuk fenomena El Nino-Southern Oscillation (ENSO). BMKG memperkirakan kondisi ini akan bertahan hingga paruh kedua tahun 2025.

Dwikorita menyampaikan, awal musim kemarau telah terjadi secara bertahap sejak Maret dan akan terus meluas pada April. Wilayah-wilayah yang akan lebih dulu terdampak kemarau antara lain bagian timur Lampung, pesisir utara Jawa bagian barat, pesisir timur Jawa, sebagian Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. 

Kemudian, pada Mei, musim kemarau diperkirakan akan menjangkau sebagian kecil wilayah Sumatra, sebagian besar Jawa Tengah dan Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Bali, dan Papua bagian selatan.

"Awal musim kemarau umumnya berkaitan erat dengan peralihan angin monsun Asia atau angin daratan beralih menjadi angin monsun Australia yang aktif," ujar Dwikorita.

Untuk sektor pertanian, BMKG mengimbau agar para petani dapat menyesuaikan jadwal tanam dengan potensi awal musim kemarau yang berbeda-beda di tiap wilayah.

Lebih lanjut, Dwikorita menyarankan agar petani memilih varietas tanaman yang tahan kekeringan serta mengoptimalkan pengelolaan air, khususnya di daerah yang diprediksi mengalami musim kemarau yang lebih kering dari biasanya. 

Sedangkan wilayah yang berpotensi mengalami musim kemarau lebih basah dapat memanfaatkan peluang tersebut dengan memperluas lahan pertanian guna meningkatkan produksi.

Untuk sektor kebencanaan, BMKG mengingatkan agar kesiapsiagaan terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan ditingkatkan, terutama di wilayah yang rawan dan diprediksi mengalami curah hujan normal atau di bawah normal selama musim kemarau berlangsung.

Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan menegaskan bahwa musim kemarau tahun ini tidak berada di bawah pengaruh besar iklim global seperti El Nino, La Nina, maupun IOD. 

"Jadi utamanya adalah karena tidak adanya dominasi iklim global seperti El Nino, La Nina, dan IOD sehingga prediksi kami iklim tahun ini normal dan tidak sekering tahun 2023 yang berdampak pada banyak kebakaran hutan dan musim kemarau tahun 2025 cenderung mirip dengan kondisi musim kemarau tahun 2024," kata Ardhasena.

BANTEN
Jaga Keandalan Listrik, PLN Banten Jalin Sinergi dengan Grup 1 Kopassus 

Jaga Keandalan Listrik, PLN Banten Jalin Sinergi dengan Grup 1 Kopassus 

Sabtu, 1 November 2025 | 13:36

PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Banten melakukan kunjungan silaturahmi ke Markas Komando Grup 1 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di Serang, Banten.

HIBURAN
Onad dan Istrinya Ditangkap Usai Pakai Ekstasi di Ciputat

Onad dan Istrinya Ditangkap Usai Pakai Ekstasi di Ciputat

Minggu, 2 November 2025 | 19:51

Artis sekaligus musisi Leonardo Arya atau Onadio Leonardo ditangap aparat Polres Metro Jakarta Barat terkait dengan kasus penyalahgunaan narkoba.

NASIONAL
Biaya Haji 2026 Disepakati Turun Jadi Rp54 Juta per Jamaah

Biaya Haji 2026 Disepakati Turun Jadi Rp54 Juta per Jamaah

Kamis, 30 Oktober 2025 | 17:58

Pemerintah bersama Komisi VIII DPR RI akhirnya menyetujui besaran Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) tahun 1447 Hijriah/2026 Masehi sebesar Rp54.193.807 per jamaah.

PROPERTI
Summarecon Serpong Hadirkan Hunian Premium 3 Lantai dengan Double High Ceiling, Terjual Lebih dari 50%

Summarecon Serpong Hadirkan Hunian Premium 3 Lantai dengan Double High Ceiling, Terjual Lebih dari 50%

Jumat, 31 Oktober 2025 | 23:19

PT Summarecon Agung Tbk (Summarecon Serpong) kembali meluncurkan hunian mewah di kawasan The Springs Gading Serpong, Tangerang dengan meluncurkan Ardea.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill