Selasa, 13 Mei 2025

HRD Bocorkan Alasan Proses Rekrutmen Karyawan Pakai Kualifikasi Tak Masuk Akal, Ini Penyebabnya 

Ilustrasi Interview(wartacilacap/google / TangerangNews)

TANGERANGNEWS.com- Proses rekrutmen karyawan di perusahaan kerap terhambat karena ekspektasi calon atasan atau user yang dinilai tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan. Hal ini diungkapkan oleh Damar Radityo, 29, staf HRD di sebuah perusahaan manufaktur.

Menurut Damar, tim rekrutmen tidak hanya bertugas mencari kandidat yang cocok secara teknis, tetapi juga harus mampu menjembatani antara harapan user dan kondisi riil pekerjaan, termasuk soal kompensasi.

"Tim HR rekrutmen juga harus mencocokan ekspektasi user atau orang yang akan menggunakan jasa SDM-nya atau calon atasan dengan riil pekerjaannya, serta benefit yang diberikan," jelasnya dikutip dari Kompas, Senin, 12 Mei 2025.

Ia menyebut, banyak atasan yang menginginkan kandidat dengan kualitas tinggi, padahal pekerjaan yang ditawarkan sebenarnya tidak memerlukan kualifikasi setinggi itu. 

Lebih parahnya lagi, mereka sering kali tidak mengetahui standar gaji pasar untuk kandidat dengan kualifikasi tersebut.

"Tidak paham market untuk kandidat seperti itu harus di-offer kompensasi berapa," ujar Damar.

Selain ekspektasi yang terlalu tinggi, ia juga menyoroti persoalan lain yakni terbatasnya jumlah sumber daya manusia (SDM) yang benar-benar berkualitas dan sesuai kebutuhan perusahaan. Persaingan antar perusahaan dalam mendapatkan talenta terbaik juga semakin sengit.

Di sisi lain, Damar menjelaskan, pengalaman kerja menjadi salah satu indikator penting yang dilihat tim HR saat menilai kandidat. Bagi perusahaan, kandidat dengan pengalaman di bidang yang sama cenderung memiliki peluang lebih besar untuk bertahan dan menunjukkan kinerja baik.

"Karena sederhananya, jika seseorang sudah survive sekian tahun menjalani pekerja A. Lalu, dia mau kita proses sebagai pekerja A lagi, bukankah dia kemungkinannya akan lebih besar untuk survive dan perform," ungkapnya.

Namun bagi pencari kerja pemula, Damar menyarankan agar memulai dari pengalaman magang, terutama di bidang yang ingin ditekuni. Konsistensi menjadi kunci agar pengalaman tersebut bernilai di mata HR.

"Teman-teman jika ingin terjun ke dunia karir profesional, untuk permulaan tentukan satu pekerjaan yang teman-teman mau fokuskan dan tekuni sekian tahun, bisa start dari permagangan," katanya.

Tags Balai Latihan Kerja Kota Tangerang Ergonomi Tempat Kerja Kesulitan Lapangan Pekerjaan lapangan Pekerjaan Lowongan Kerja Tangerang Pelamar Kerja Tangerang Tenaga Kerja Indonesia