TANGERANGNEWS.com- Mayoritas masyarakat Indonesia mengaku pernah memiliki pengalaman tidak menyenangkan saat berurusan dengan aparat kepolisian.
Hal ini berdasarkan hasil survei bertajuk “Polisi Baik, Polisi Buruk” yang dilakukan oleh GoodStats Id pada Juni 2025.
Survei tersebut menunjukkan, sebanyak 66,2 persen responden menyatakan pernah memiliki pengalaman buruk dengan polisi.
Artinya, dua dari tiga orang yang pernah berinteraksi dengan polisi dalam dua tahun terakhir merasakan hal yang negatif.
Pengalaman buruk paling banyak dirasakan adalah pungli atau permintaan uang secara terang-terangan maupun terselubung, dengan angka mencapai 55,1 persen.
Selain itu, 41,8 persen responden mengeluhkan lambatnya penanganan atau respon dari polisi terhadap laporan atau kasus yang mereka alami.
Tak hanya itu, ketidakadilan dalam penegakan hukum seperti salah tangkap atau dipaksa mengaku melakukan kejahatan yang tidak diperbuat, juga dirasakan oleh 22,3 persen masyarakat.
Sementara 17 persen mengaku mendapatkan perlakuan tidak ramah atau kasar dari petugas. Sisanya, sekitar 40,6 persen mencatat pengalaman negatif lainnya yang tidak dirinci dalam survei.
Yang menjadi perhatian, dari banyaknya pengalaman buruk itu, sebanyak 60 persen responden mengaku tidak pernah melaporkan pengalaman tersebut kepada lembaga berwenang.
Padahal, hal ini bisa menjadi sinyal bahwa masyarakat masih merasa ragu atau tidak percaya diri untuk menempuh jalur pelaporan resmi.
Adapun survei ini dilakukan secara daring pada 8 hingga 20 Juni 2025 dan melibatkan 1.000 responden. Selain metode survei online, temuan juga diperkuat melalui diskusi kelompok terarah atau FGD.
Berikut lima pengalaman buruk utama masyarakat dengan polisi berdasarkan survei.