Senin, 17 November 2025

Siswa SMPN 19 Tangsel Tewas Diduga Akibat Bullying, Polisi Periksa 6 Saksi Termasuk Guru

Kasi Humas Polres Tangsel AKP Agil Sahril.(@TangerangNews / Yanto)

TANGERANGNEWS.com-Dunia pendidikan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berduka. Siswa SMPN 19 Tangsel berinisial MH, 13, yang diduga menjadi korban perundungan (bully) di sekolahnya, dikabarkan meninggal dunia pada Minggu 16 November 2025 pagi, sekitar pukul 06.00 WIB.

MH menghembuskan napas terakhirnya setelah lebih dari sepekan menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta.

Menanggapi kabar dugaan kasus perundungan yang menghilangkan nyawa tersebut, Polres Tangsel langsung mengambil langkah serius.

Kasi Humas Polres Tangsel AKP Agil Sahril mengonfirmasi bahwa Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) telah berinisiatif membuat Laporan Informasi untuk proses penyelidikan.

"Penyidik sudah meminta keterangan klarifikasi dari beberapa saksi, ada enam orang, termasuk guru pengajar," ujarnya, Minggu 16 November 2025.

Selain itu, Agil juga mengungkapkan bahwa sebelum pemeriksaan saksi dilakukan, penyidik Sat Reskrim Polres Tangsel telah melakukan upaya intensif untuk menemui MH yang didampingi oleh keluarganya.

"Selain itu juga dilakukan pendampingan bersama dengan KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) dan Dinas Pendidikan serta UPTD PPA (Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak) Kota Tangsel," tambahnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, perundungan sudah terjadi sejak awal MH masuk sekolah saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), Namun MH tidak bercerita ke keluarganya karena ketakutan.

“Yang paling parah itu kejadian tanggal 20 Oktober, kepalanya dipukul pakai kursi,” ujar Rizky, kakak korban.

Keesokan harinya, MH mulai mengeluh sakit kepala hebat. Barulah dalam kondisi sakit parah tersebut, MH berani menceritakan kepada keluarga bahwa ia tidak hanya dipukul menggunakan kursi, tetapi juga mengalami tendangan dan kekerasan fisik lain yang selama ini disembunyikannya.

MH sempat dirawat di rumah sakit swasta di Tangsel dengan gejala melemah, penglihatan kabur, sering pingsan, dan kehilangan selera makan. Keluarga akhirnya merujuk MH ke RS Fatmawati.

Kuasa hukum keluarga korban Alvian menjelaskan bahwa kondisi MH terus menurun sejak dirujuk ke RS Fatmawati pada 9 November dan harus menjalani inkubasi di ICU pada 11 November. "Namun akhirnya nyawanya tak tertolong," katanya.

Tags Bully Kekerasan Anak Kekerasan Pelajar Tangerang Kekerasan Tangsel Peristiwa Tangsel Perundungan Tangerang