TANGERANGNEWS.com-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) menegaskan bahwa tim khusus pencegahan kekerasan di lingkungan pendidikan telah aktif dan bergerak.
Wali Wota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan Pemkot telah gencar melakukan sosialisasi dan edukasi. Bukan hanya larangan, pelajar kini juga diberi pemahaman mendalam tentang konsekuensi hukum dari setiap tindakan kekerasan.
"Kita jelaskan bukan hanya soal larangan, tapi juga konsekuensi hukum jika terjadi tindak pidana akibat perilaku bullying," kata Benyamin usai Kunjungan Kerja DPRD Banten di Pemkot Tangsel, Selasa 28 Oktober 2025.
Benyamin menambahkan, upaya pencegahan ini harus menjadi gerakan berkelanjutan di setiap sekolah, tidak bisa dilakukan secara parsial.
Ia juga menyambut baik saran dari DPRD Banten mengenai perlunya regulasi tambahan untuk memperkuat sistem pencegahan di tingkat daerah.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangsel Deden Deni membeberkan langkah konkret Pemkot.
Pihaknya telah membentuk tim khusus untuk menangani bullying, intoleransi, dan pelecehan seksual.
"Kami sudah punya tim. Selain mengikuti edaran dari Kementerian, di Tangsel sudah terbentuk Satgas PPK (Pencegahan dan Penanganan Kekerasan) yang melibatkan berbagai unsur, termasuk kepolisian dan kejaksaan," tegas Deden.
Di tingkat satuan pendidikan, ia melanjutkan, telah dibentuk TPPK (Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan).
Tim di sekolah ini berperan aktif memantau agar lingkungan belajar tetap aman dan nyaman, serta mengantisipasi segala bentuk kekerasan.
"Kalau pun sudah terjadi, kami usahakan diselesaikan di sekolah melalui mediasi dengan melibatkan orang tua dan guru," jelasnya.
Masih dikatakan Deden, kasus yang sudah masuk ranah pidana, seperti pelecehan seksual, akan segera diserahkan kepada aparat penegak hukum.
Langkah-langkah ini, menurut Deden, adalah bukti komitmen Tangsel dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang sehat, aman, dan berkarakter.
"Harapan kami, sekolah bukan hanya menjadi tempat belajar akademik, tetapi juga tempat tumbuhnya nilai-nilai moral dan empati antarsesama siswa," pungkasnya.
Pemkot Tangsel berharap melalui sinergi antara pemerintah, sekolah, dan orang tua, seluruh siswa dapat belajar dalam suasana yang aman, tanpa rasa takut, dan terbebas dari segala bentuk kekerasan.