Jumat, 10 Mei 2024

PLN Catat ESG Risk Turun 8 Poin, 2024 Target Rating di Bawah 30

PT PLN (Persero) melakukan tata kelola risiko berkelanjutan di sektor ketenagalistrikan dengan basis Environmental, Social, and Governance (ESG).(@TangerangNews / Istimewa )

TANGERANGNEWS.com- PT PLN (Persero) melakukan upaya peningkatan tata kelola risiko berkelanjutan di sektor ketenagalistrikan dengan basis Environmental, Social, and Governance (ESG).

Menurut penilaian Sustainalytics, elama tahun 2023, PLN berhasil menurunkan ESG risk rating sebesar 8 poin dari 38,5 pada tahun 2022 menjadi 30,3 pada tahun 2023, menempatkannya sebagai yang terendah di sektor utilitas kelistrikan di Kawasan ASEAN, 

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan bahwa pencapaian ESG yang mengesankan ini terkait erat dengan komitmen perusahaan untuk menjalankan bisnis yang berkelanjutan, seiring dengan upaya pemerintah dalam transisi energi untuk mencapai Net Zero Emissions di tahun 2060 dan pencapaian sustainable development goals.

Tentu saja capaian ini tidak membuat kami berpuas diri, justru ini menjadi pemicu semangat seluruh insan PLN agar terus lebih baik lagi,” ujar Darmawan, Jumat, 9 Februari 2024.

Darmawan memaparkan, beberapa faktor utama yang menyumbang pada penurunan risiko ESG PLN melibatkan tata kelola risiko perubahan iklim, pelaporan emisi GRK, program tata kelola air, pengembangan talenta, program keamanan siber (ISO 27001), hingga tax disclosure.

Lanjut Darmawan, PLN berhasil menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 9,7 juta ton CO2e pada tahun 2023 dibandingkan dengan Business As Usual. 

PLN juga menjadi trader terbesar di bursa karbon dengan menjual Sertifikat Pengurangan Emisi melalui PLTGU Muara Karang Blok 3.

Tahun lalu, PLN menambah pembangkit energi baru terbarukan sebesar 296 Megawatt (MW) dan menggunakan 1 juta ton biomassa untuk co-firing PLTU batu bara, mengurangi emisi sebesar 1,05 juta ton CO2e.

PLN, kata Darmawan, terus membangun ekosistem kendaraan listrik dengan menyuplai listrik untuk 1.081 unit SPKLU di tahun 2023.

Untuk memastikan transparansi dalam manajemen risiko ESG, PLN merilis Task Force on Climate-related Financial Disclosure Report, ESG Performance Report, dan mengisi kuisioner CDP pada Climate Change dan Water Security.

Selain itu, PLN menerapkan mekanisme Risk Rating pada pembangkit dan gardu induk serta merilis kebijakan-kebijakan pada isu penting seperti perubahan iklim, keanekaragaman hayati, pengadaan ramah lingkungan, kebijakan sosial untuk supplier dan kontraktor, kebijakan berperilaku saling menghargai di tempat kerja, dan lain-lain.

Dikatakan Darmawan, PLN telah membentuk Komite Sustainability untuk terus meningkatkan kinerja ESG perusahaan dengan fokus pada akselerasi 3 workstreams utama: ESG, Transisi Energi, dan Enablers.

Ia berkomitmen untuk melanjutkan upaya-upaya tersebut dengan tujuan mencapai ESG rating risk PLN di bawah 30 atau masuk ke kategori medium pada tahun 2024.

"Kami menganggap ESG ini sangat serius untuk memastikan perusahaan bisa survive dan flourish. Dalam prosesnya, kita melakukan transformasi, karena PLN adalah perusahaan yang berorientasi pada masa depan," pungkas Darmawan.

Tags Energi Alternatif Energi Baru Terbarukan PT PLN Persero Renewable Energy Certificate PLN