Kamis, 2 Mei 2024

Kisah Pejuang Kesehatan di Tangsel : COVID-19 Tak Sebercanda Itu

Kegiatan penterbitan buku kisah salah satu pejuang kesehatan di Tangerang Selatan Suhara Manullang, Minggu (9/5/2021). (@TangerangNews / Rachman Deniansyah)

TANGERANGNEWS.com-Kisah salah satu pejuang kesehatan di Tangerang Selatan Suhara Manullang yang telah lebih dari setahun berjuang memutus mata rantai penyebaran COVID-19, diabadikan menjadi karya sebuah buku. 

Buku berjudul "COVID-19 Tak Sebercanda Itu", dituliskan oleh seorang penulis muda berbakat bernama Sarah Fiba.

Di dalam buku tersebut, Sarah mengisahkan tentang perjuangan sosok dokter kawakan yang dipercaya memegang komando di Rumah Lawan COVID-19 Kota Tangsel. Mulai dari saat virus yang mulanya berasal dari Cina itu, mengguncang dunia. 

Kemudian pada Maret lalu, mulai masuk dan memporak-porandakan Indonesia. Termasuk di wilayah kota termuda se-Banten ini. 

Di dalam buku tersebut, berdasarkan kisah perjalanan Suhara Manullang, Sarah mengupas tuntas tentang keberadaan COVID-19. Mulai dari cara penularan, jenis virus, hingga penanganannya. Terutama di wilayah Tangsel ini. 

#GOOGLE_ADS#

Termasuk saat Suhara memegang komando di Rumah Lawan COVID-19 Tangsel. Hingga menjadikan tempat isolasi yang terletak di wilayah Tandon, Ciater, Serpong, Tangsel itu menjadi salah satu pusat karantina terbaik di Indonesia. 

Namun, yang disorot bukanlah keberhasilannya semata. Melainkan, perjuangan para dokter, tenaga medis, perawat, dan seluruh jajarannya yang telah menggadaikan nyawanya sendiri demi kesudahan dari pandemi COVID-19 itu sendiri selama lebih dari setahun ini.

#GOOGLE_ADS#

"Ya jadi gini, bahwa dalam buku ini saya mewakili sebagai orang yang dipercaya, yakni dokter. Saya dan rekan saya seperti, perawat, tenaga medis, dan semuanya kan kami telah berjibaku di sini, selama 24 jam kan," ujar Suhara, Minggu (9/5/2021). 

Selama lebih dari setahun itu, ia telah menyaksikan kasus penularan COVID-19 terus melonjak. 

"Kehidupan itu kan oleh COVID-19 ini dirubah sedemikian rupa. Seperti parahnya itu kan kalau orang tua meninggal, itu enggak boleh menyaksikan orang tua kita dimakamkan. Enggak bisa lagi melihat orang-orang yang kita kasihi," katanya. 

Namun kenyataannya, masih banyak masyarakat yang abai terhadap protokol kesehatan. Hal itu lah yang membuat kasus COVID-19, masih terus mengalami peningkatan. 

#GOOGLE_ADS#

"Tapi kenapa kok di luaran sana, COVID-19 ini masih dianggap ini bercanda. Apa buktinya bercanda? Ya itu, protokol kesehatan itu harus terus diworo-woro (disuruh-suruh), harus dibuat aturan. Terus masalah larangan mudik, bukan saya juga melarang, tapi kan situasional ya. Jadi kesadarannya itu loh," tutur Suhara. 

Melalui buku ini lah, Suhara mencoba untuk menyadarkan masyarakat bahwa wabah COVID-19 ini bukanlah candaan. 

"COVID-19 tak sebercanda itu. Jadi karena kalau sudah tertular dan menularkan ke orang yang kita cintai, wah mahal sekali, pesan ini sebenarnya. Ini bukan candaan lah. Kalau sudah tertular pasti stres ya," pungkasnya. (RAZ/RAC)

Tags Berita Tangsel Corona Tangsel Covid-19 Tangerang Tangerang Selatan