Kamis, 19 Juni 2025

Dedi Mulyadi Sebut Rusaknya Infrastruktur Parung Panjang Gegara Pembangunan di Jakarta dan Tangerang 

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (@TangerangNews / Istimewa)

TANGERANGNEWS.com- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menilai kerusakan infrastruktur di Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, sebagai dampak langsung dari pembangunan besar-besaran di wilayah Jakarta dan Tangerang. 

Hal ini ia sampaikan dalam Rapat Gubernur Forum Kerja Sama Daerah Mitra Praja Utama (FKD MPU), yang juga dihadiri Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Gubernur Banten Andra Soni, di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa 17 Juni 2025 dikutip dari Kompas.

Menurut Dedi, pesatnya pertumbuhan kawasan hunian dan industri di Jakarta dan Tangerang membawa efek ekonomi yang besar, namun menyisakan beban berat bagi wilayah hulu seperti Parung Panjang.

"Tumbuh lah hotel-hotel, area perumahan mewah yang itu memberikan multiplier efek ekonomi bagi lingkungan, meningkatnya pendapatan pajak daerah. Tetapi Parung Panjang-nya mengalami problem," ujar pria yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM).

Ia menjelaskan, Parung Panjang selama ini berperan sebagai penyedia utama material bangunan untuk proyek-proyek besar di Jakarta dan sekitarnya. 

Namun, aktivitas tambang dan distribusi material itu justru menyebabkan kerusakan jalan yang parah dan peningkatan penyakit seperti ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) di kalangan warga.

Dedi mengungkapkan, untuk membangun infrastruktur yang layak di Parung Panjang dibutuhkan anggaran besar, yaitu sekitar Rp1,2 triliun. 

Namun, ia mengakui Pemerintah Provinsi Jawa Barat tidak mampu menanggung seluruh biaya tersebut mengingat wilayah yang harus dikelola sangat luas.

"Baru tahun ini pemerintah provinsinya turun tangan menangani. Kalau dibuat jalan bermutu itu memerlukan Rp 1,2 triliun. Tetapi tidak mungkin Jawa Barat Rp 1,2 triliun untuk recovery satu kecamatan, karena kami sangat luas kecamatannya lebih dari 600 kecamatan," jelasnya.

Karena itu, ia meminta adanya kolaborasi lintas wilayah antara Pemprov Jawa Barat, Jakarta, dan Banten untuk mencari solusi bersama. Sebab, kata dia, dampak pembangunan di wilayah hilir tidak bisa hanya ditanggung oleh daerah hulu.

Lanjutnya, kemajuan pembangunan di Jakarta telah menciptakan kekayaan baru di sektor properti, tetapi juga memunculkan kemiskinan dan degradasi lingkungan di wilayah yang menjadi sumber daya pembangunan.

"Harus ada recovery yang dilakukan secara bersama," tutupnya.

Tags Dedi Mulyadi Jalan Rusak Tangerang Pembangunan Infrastruktur