TANGERANGNEWS.com-Satu unit mobil mewah jenis Mazda RX 7 disita polisi usai ditilang saat Operasi Patuh Jaya 2020 yang berlangsung sejak 23 Juli 2020 hingga tanggal 5 Agustus 2020 lalu.
Waka Polres Tangsel Kompol Stephanus Luckyto mengatakan, mobil mewah berwarna kuning itu disita lantaran hingga kini pemiliknya tak dapat membuktikan surat-surat resmi kendaraan tersebut.
"Pengendara sejak ditilang tidak dapat menunjukan SIM dan STNK yang sah. Hingga proses sidang di pengadilan, pemilik kendaraan tersebut sampai saat ini juga belum bisa menunjukan dokumen yang lengkap, yang sah atas kendaraan tersebut," ungkap Luckyto di Mapolres Tangsel, Rabu (26/8/2020).
Lantaran tak dapat menunjukkan surat resmi, polisi menduga bahwa mobil mewah itu didapatkan pemilik bukan dengan cara yang sah.
"Sedan mewah dengan jenis Mazda RX 7 setelah kami cek dan kami teliti melalui database di Korlantas Polri, kendaraan ini tidak terdaftar. Baik nomor rangka maupun nomor mesin. Makanya kami menduga atau mengindikasikan bahwa barang ini tidak resmi masuk ke Indonesia," jelas Luckyto.
Kini, polisi tengah melakukan pendalaman atas kepemilikan mobil mewah seharga setengah miliar itu.
#GOOGLE_ADS#
Baca Juga :
"Sedang kami dalami. Kami akan bekerjasama dengan Satreskrim untuk menyelidiki asal usul, histori atau latar belakang kendaraan ini bisa beredar di Indonesia, khususnya di wilayah hukum Polres Tangerang Selatan," terangnya.
Setelah dilakukan penyelidikan, pemilik mobil yang beralamat di Surabaya itu pun berpotensi jadi tersangka.
"Tentu sangat mungkin. Kami akan berkoordinasi dengan unit ranmor (pencurian kendaraan bemotor) Satreskrim, untuk bisa dikaji lebih dalam lagi terhadap perkara ini," katanya.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Tangsel AKP Bayu Marfiando menambahkan, pemilik mobil mewah tersebut sempat melakukan berbagai cara agar kendaraan itu dikembalikan.
"Pemilik mobil mewah ini sudah mencoba menghubungi beberapa relasinya untuk mengeluarkan mobil mewah tersebut, bahkan sempat melobi anggota (polisi). Kami akan tegas menindaknya, supaya tidak ada lagi upaya-upaya yang lain," pungkasnya. (RMI/RAC)