TANGERANGNEWS.com- Darrel Haidar, seorang santri Pesantren Tahfizh Daarul Qur'an, Kelurahan Cipondoh Makmur, Kecamatan Cipondoh, berhasil memenangkan medali perunggu di ajang International Youth Robot Competition (IYRC) Malaysia 2023 pada bulan Juni lalu.
Santri yang merupakan penghafal Al-Qur'an 23 juz tersebut mengikuti kompetisi ini untuk pertama kalinya dan berhasil menaklukkan ratusan peserta dari berbagai negara di Asia Tenggara.
Darrel bergabung dengan lima teman yang berasal dari Jakarta dan Kediri dalam Training Camp mereka yang bernama Kampong Robot.
Mereka terbagi menjadi tiga kelompok, dengan tugas masing-masing. Darrel bertanggung jawab sebagai pembuat robot pengangkut hasil panen. Mereka berhasil meraih prestasi tersebut meskipun awalnya merasa pesimis melihat robot buatan anak TK asal Malaysia.
"Tidak menyangka bisa meraih juara, apalagi melihat milik Malaysia yang dibuat oleh anak TK, itu cukup membuat saya pesimis," ujar Darrel dikutip Selasa, 4 Juni 2023.
Robot yang dibuat oleh Darrel diberi nama Subak, terinspirasi dari sistem pengairan sawah di Bali. Robot Subak dapat mendeteksi hasil panen dan secara otomatis mengangkutnya ke mesin robot pengantar.
Inovasi ini diharapkan dapat memberikan kemudahan dan menggantikan pekerjaan manusia di sektor pertanian.
"Selain memangkas waktu proses pengangkutan hasil panen, tapi juga mampu mengganti Sumber Daya Manusia (SDM) di dunia pertanian itu sendiri," kata Darrel.
Awalnya, Darrel tertarik pada dunia pemrograman dan coding. Ia bergabung dengan ekskul robotik di pesantren dan belajar secara otodidak melalui sumber-sumber online seperti YouTube dan situs teknologi.
"Awal tertarik dengan dunia ini saya melihat pameran teknologi, berawal dari tertaik, senang dan sekarang jadi digeluti mendalam," ungkapnya.
Selain meraih prestasi di bidang robotik, Darrel juga memiliki mimpi untuk menciptakan media sosial yang ramah dan digunakan oleh anak-anak Indonesia.
Selanjutnya, Darrel berencana untuk terus mengasah kemampuannya dan berpartisipasi dalam kompetisi robotik internasional lainnya, seperti di Korea dan Thailand.
Baginya, partisipasi dalam kompetisi bukan hanya tentang meraih prestasi, tetapi juga tentang pengalaman yang berharga.
Selain itu, Darrel juga berencana untuk lebih mendalami bidang pembuatan website, yang merupakan minatnya sejak awal.
"Sebelumnya, saya pun sudah membuat beberapa website dan ini yang juga akan saya pelajari lebih dalam. Karena saya punya mimpi untuk membuat sosial media yang ramah dan senang digunakan anak-anak Indonesia," pungkasnya.