TANGERANG- Untuk memenuhi kebutuhan air panas para tamu dengan konsep ramah lingkungan, Hotel Sheraton Bandara kini telah memasang heat pump (sistem pompa pemanas) dengan nilai investasi yang mencapai Rp1,5 miliar. Penyediaan air panas dengan sistem head pump ini diklaim untuk mendukung kelestarian alam.
“ Sheraton Bandara menginvestasikan lebih dari Rp 1,5 Miliar kedalam proyek ini, dimana proyek ini adalah salah satu upaya pelestarian alam dengan mengurangi karbondioksida,” ujar Andreas Rud General Manager Hotel Sheraton Bandara, Rabu (7/11).
Sebelumnya, Hotel Sheraton Bandara mengoperasikan pompa airnya panasnya dengan menggunakan bahan bakar solar, saat ini mereka menggunakan tenaga listrik sehingga lebih efisien dan ramah lingkungan.
Dikatakan Andreas proyek pemasangan sistem pompa pemanas listrik dikerjakan selama dua bulan, heat pump akan dioperasikan untuk mengalirkan kebutuhan air panas bagi tamu di 220 kamar yang tersedia di Sheraton Bandara.
Dengan penggunaan head pump dipastikan Andreas akan menghemat energi dan akan menghemat biaya hingga 50-70 persen. Selain itu heat pump dipastikan ramah lingkungan, dimana tidak ada pencemaran udara yang diakibatkan pembakaran solar.
Sedangkan Edward Tahalele, Director Of Room Sheraton Bandara mengatakan, terkait rencana pengebangan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, pihaknya yang kini telah menyandang hotel bintang lim tak resah dengan adanya rencana perkembangan dan pembukaan hotel baru di kawasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta
“ Itu bukan masalah, justru positif buat kami. Sebagai bandara yang masuk dalam daftar 11 terpadat di dunia kami tidak merasa resah, karena kami memiliki market yang berbeda dengan hotel lain,” katanya. Ia mengatakan bahwa perkembangan pengunjung bandara akan mempengaruhi pengunjung yang datang, sehingga pihaknya terus memberikan pelayanan maksimal bagi para tamu.
“ Sampai hari ini Sheraton Bandara menjadi salah satu hotel bintang lima yang masih menjadi pilihan utama. Kami telah memiliki sekurangnya jutaan member setia,” tegasnya.
