TANGERANG-Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah meninjau halte dan bus angkutan massal yang menjadi andalan masyarakat di Semarang. Setelah melihat, Arief mengaku ingin mencontohnya dalam menerapkan transportasi massal yang nyaman dengan tarif terjangkau.

 "Melihat pengalaman Trans Semarang yang dengan empat koridor BRT mampu urai kemacetan, layak kita tiru," jelasnya, Kamis (9/10).

 Arief menjelaskan,  bahwa kondisi kemacetan yang sering terjadi di Kota Tangerang sebagai akibat dari mobilitas kendaraan yang begitu tinggi. Hal itu diperparah dengan banyaknya angkutan umum yang berhenti sembarangan.
 
“Ini menjadi alasan untuk segera merealisasikan penyediaan angkutan umum massal yang nyaman. Tentunya dukungan masyarakat sangat penting. Angkot yang ngetem itukan pada nunggu penumpang. Artinya angkot pun sudah mulai sepi peminatnya. Oleh karenanya kita memerlukan BRT (Bus Rapid Transit),” jelasnya.

 Dari hasil kunjungan tersebut, kata Arief, pihaknya akan melakukan kajian terkait Pembenahan Sistem Pelayanan Angkutan Umum Penumpang di Kota Tangerang dengan pengoperasian Angkutan Umum Massal.

 Kepala Dinas Perhubungan Herman Suarman menjelaskan, bahwa revitalisai angkutan umum di Kota Tangerang akan melibatkan semua pemangku kepentingan, baik pemerintah maupun pengusaha angkutan umumnya termasuk sopirnya.

"Kita akan terus komunikasikan dengan seluruh stakeholder, karena inikan buat masyarakat," paparnya.