Connect With Us

Monorel Rawa Buntu-Bandara, Tiga Perusahaan Sudah Izin buat FS

| Minggu, 13 Mei 2012 | 11:59

Ekspos Monorail, Tangsel-Bandara (tangerangnews / dira)

 
TANGERANG-Sejak digulirkannya rencana pembangunan Monorel dari Stasiun Rawa Buntu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) ke Bandara Soekarno-Hatta, hingga kini belum ada perkembangan berarti dari rencana pembangunan jalur monorel sepanjang 22 Km tersebut.  

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Banten,  Husni Hasan yang menjadi perencana pembangunan tersebut mengklaim sudah banyak perusahaan yang berminat untuk menjadi investor dari pembangunan monorel tersebut.Namun, kata dia, dari banyaknya perusahaan hanya  tiga  perusahaan  yang sudah meminta izin untuk membuat feasibility study (FS) kepada pihaknya.

“Ada tiga  perusahaan yang serius, yakni  Malaysia Joint Venture, dan PT Jayamas Semangat Prima, dan PT Anka (BUMN),” ujar Husni Hasan kepada TangerangNews.com, Minggu (13/05/2012).

Alat transportasi massal ini dibangun untuk mengurangi kemacetan menuju bandara internasional itu.
Rencana itu telah diekspos beberapa kali Dishub Banten dan Tangsel di depan pengusaha, dan DPRD Banten sejak 2010 lalu. Husni mengatakan, panjang monorel itu mencapai 22 kilometer dan lebar sekitar 10 meter.

"Monorel ini akan mengurangi beban kemacetan di jalan darat. Ini tidak hanya akan menyedot kemacetan di wilayah Tangerang, tetapi juga Jakarta, Depok dan Bogor," kata Husni. Sebab, kata Husni, penumpang pesawat di Bandara Soekarno-Hatta sebagian adalah warga di wilayah Jakarta Selatan, Tangerang, Depok dan Bogor. Terlebih lagi, ada 9.200 kendaraan yang melintas di Jalan Raya Serpong dalam sehari.

"Monorel ini akan melintasi Rawabuntu, Serpong dan Tangerang. Saya kira ini akan didukung dengan pengembang perumahan yang ada di sekitar Serpong, seperti BSD City dan Alam Sutera," katanya.

Husni menambahkan kalau monorel berbeda dengan kereta yang lebih bising. Selain itu, monorel ramah lingkungan dan bebas bahan bakar minyak (BBM). Dengan harga tiket dipatok Rp 20.000, pihaknya optimistis bisa mengangkut 38 juta penumpang pertahun.

"Dengan harga tiket sekitar itu, investasi akan cepat kembali. Karena jika dihitung pertahun akan mengembalikan nilai investasi sekitar Rp 144 miliar," katanya.

Menurut Husni, proyek ini membutuhkan dana sekitar Rp 2,5-3 triliun. Dia mengaku saat ini APBD Provinsi Banten atau Tangsel tidak akan mampu mencovernya."Meski begitu, kita bisa meminjam ke pusat dengan menunjukkan kemampuan APBD. Jika realistis, pasti pusat akan mengeluarkan. Ada dua pilihan, dari pusat atau full investor," katanya. Agar proyek ini tidak bernasib sama dengan monorel di DKI Jakarta yang terbengkalai, Dishub Banten akan banyak belajar dari kasus di Jakarta.

"Kami mentargetkan sekitar 2013 proyek ini akan mulai terbangun. Dan, kami sangat optimistis ini bisa terwujud. Permasalahan monorel di DKI Jakarta kan karena awal-awalnya tidak ada jaminan kepada pemerintah," terangnya. (DIRA)

TEKNO
YouTube Bakal Batasi Monetisasi Konten AI dan Video Tidak Orisinal Mulai 15 Juli 2025

YouTube Bakal Batasi Monetisasi Konten AI dan Video Tidak Orisinal Mulai 15 Juli 2025

Sabtu, 12 Juli 2025 | 20:12

YouTube akan segera menggulirkan perubahan besar dalam kebijakan monetisasi untuk menindak konten-konten tidak orisinal, termasuk video yang diproduksi massal dan bersifat repetitif.

AYO! TANGERANG CERDAS
15 Siswa Siswi Kota Tangerang Dikirim ke Sekolah Rakyat

15 Siswa Siswi Kota Tangerang Dikirim ke Sekolah Rakyat

Senin, 7 Juli 2025 | 16:23

Program Sekolah Rakyat (SR) yang dicanangkan Pemerintah Republik Indonesia (RI) mulai berjalan dan akan dimanfaatkan di berbagai wilayah, termasuk Kota Tangerang.

TANGSEL
Tuduh Lakukan Asusila, 9 Wartawan Gadungan Peras Tamu Hotel Rp150 Juta di Ciputat

Tuduh Lakukan Asusila, 9 Wartawan Gadungan Peras Tamu Hotel Rp150 Juta di Ciputat

Sabtu, 12 Juli 2025 | 19:33

Sembilan orang komplotan wartawan gadungan ditangkap aparat Kepolisian Polda Metro jaya usai melakukan pemerasan terhadap pengunjung hotel kawasan Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

TOKOH
Dari Manajer Artis ke Pebisnis Kopi, Kiprah Firmansyah di Balik Kopi Tanggar

Dari Manajer Artis ke Pebisnis Kopi, Kiprah Firmansyah di Balik Kopi Tanggar

Selasa, 17 Juni 2025 | 12:05

Berbekal pengalaman panjang di industri hiburan sebagai manajer artis, Firmansyah kini menapaki dunia bisnis dengan membawa cita rasa kampung halamannya ke Kota Tangerang.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill