TANGERANGNEWS.com-Kasus dugaan pelecehan seksual yang dialami sejumlah siswi SMK Waskito Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), belum menemukan titik terang.
Meskipun laporan telah diajukan korban sejak sepekan lalu, pihak Kepolisian belum menetapkan tersangka dalam kasus tersebut.
Ironisnya, kini muncul dugaan bahwa pihak terduga pelaku justru melakukan intimidasi terhadap siswa siswi hingga alumni, yang menyebarkan informasi hingga melakukan aksi demo menuntut kasus ini diusut tuntas.
Pengacara korban, Abdul Hamim Jauzie mengungkapkan perkembangan terbaru yang sangat meresahkan.
Menurutnya, total korban yang berhasil diidentifikasi berjumlah lima siswi, meskipun baru tiga di antaranya yang secara resmi melaporkan kejadian traumatis ini kepada pihak kepolisian.
"Total korban yang teridentifikasi lima. Resmi melapor ada tiga (korban), satu tidak melapor dan satu lagi belum komunikasi secara langsung," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis 15 Mei 2025.
Lebih lanjut, Abdul Hamim membeberkan informasi yang sangat mengganggu terkait dugaan upaya intimidasi.
Kedua orang tua terlapor melalui pengacaranya, melakukan somasi kepada para siswa karena merebaknya penyebaran informasi terkait dugaan tindak pidana pelecehan seksual yang belum terbukti secara hukum.
"Selain itu, karena beredarnya konten digital, identitas pribadi, hingga data sensitif," jelasnya.
Tindakan somasi ini jelas menciptakan ketakutan dan kecemasan di kalangan siswa dan alumni yang mungkin memiliki informasi penting terkait kasus pelecehan ini.
Salah satu contoh intimidasi yang diungkapkan Abdul Hamim adalah pemanggilan siswa SMP yang diduga mengetahui informasi terkait kasus tersebut.
"Nah siswa SMP itu besok itu diminta datang ke sekolah dengan membawa HP. Siswa menduga akan disuruh membuat klarifikasi, pernyataan permohonan maaf," ungkapnya.
Pemanggilan ini, menurut Abdul Hamim, jelas menimbulkan ketidaknyamanan dan dugaan kuat adanya upaya untuk membungkam potensi saksi.
Menyikapi situasi yang semakin genting ini, Abdul Hamim Jauzie telah mengambil langkah cepat untuk melindungi para korban dan saksi.
"Saya sudah kumpulkan siswa, alumni yang mendapatkan somasi dalam grup WA," pungkasnya.