TANGERANGNEWS.com-Siswi tingkat SMA Kota Tangerang Selatan yang diduga menjadi korban pelecehan seksual di dalam kelas oleh teman sekolahnya mengalami trauma berat.
Hal itu diungkapkan orang tua korban insisial D. Menurutnya, kondisi psikologis putrinya yang berusia 15 tahun itu terguncang hingga menghambat proses pengumpulan bukti.
“Untuk bukti pelaku pelecehan, kami baru mendapatkan identitas (pelaku) dan telah memberikan kuasa untuk langkah hukum selanjutnya.,” ujarnya, Selasa 6 Mei 2025.
D menambahkan akibat mengalami trauma berat, bukti percakapan di dalam WhatsApp antara korban dengan pelaku yang mengandung unsur pelecehan telah dihapus oleh korban sendiri karena ketakutan.
“Iya, termasuk chat-nya, histori chat-nya sudah dihapus. Anak kami trauma. Mereka menunjukkan chat-nya dengan ketakutan. Mau tidak mau, mereka harus menjelaskan, dan saya juga sebenarnya merasa ketakutan,” imbuh D dengan suara bergetar.
Menurutnya, isi pesan yang sempat terlihat sangat tidak pantas dikonsumsi oleh anak seusia korban.
Bahkan, sebagai orang dewasa, D mengaku merasa jijik dan terguncang saat melihat chat pelaku tersebut.
“Untuk melihat bukti-bukti itu, sangat tidak wajar untuk usia segitu dan bahkan sangat menjijikkan. Iya, buat kami orang tua, justru yang sudah dewasa saja merasa tidak kuat melihat hal itu,” tambahnya.