TANGERANGNEWS.com-Pihak SMK Waskito angkat bicara terkait kasus dugaan pelecehan seksual yang dialami siswi kelas 10 oleh kakak kelasnya, di lingkungan sekolah, Rabu 07 Mei 225.
Kristi, Humas Yayasan Pendidikan Waskito membantah tudingan terkait pelaku melakukan pelecehan seksual di dalam ruangan usai latihan menari.
"Sebenarnya tidak di ruangan menari, itu tidak benar, karena di ruangan ada CCTV. Kita tidak bisa memberikan bukti, semua bukti sudah kami serahkan ke pihak Kepolisian, kalau mau lebih detil tanya Polisi saja langsung," ujarnya.
Menurutnya, justru pihak yayasan langsung menindaklanjuti begitu mendapati laporan dari siswi yang menjadi korban pelecehan.
Kristi mengaku, setelah ada laporan siswi yang datang, pihak sekolah langsung memanggil pelaku S dan memintai keterangannya.
"Kami pihak sekolah awalnya minta keterangan dari pihak yang bersangkutan dan mencari masukan menyerahkan kasus ini ke Dinas Pendidikan, Kementrian Pendidikan dan PPA. Karena semua diserahkan kembali kepada korban dan akhirnya pihak korban melaporkan kasus tersebut ke Polres Tangsel," ungkapnya.
Kristi menegaskan, pihaknya tidak akan pandang bulu. Ia akan menindak siapapun jika terbukti bersalah. Terlebih aksi pelecehan seksual terhadap anak muridnya.
"Nanti kami pihak sekolah akan melakukan tindakan secara tegas bilamana nanti pelaku terbukti bersalah," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, orang tua siswi tingkat SMA di Kota Tangsel melaporkan dugaan pelecehan seksual yang dialami anaknya di dalam lingkungan sekolah, Senin 05 Mei 2025.
Korban yang masih berusia 15 tahun itu dijadikan sasaran tindakan asusila oleh kakak kelasnya. Bahkan, peristiwa itu terjadi di dalam kelas.
Orang tua korban, berinisial D, 33, mengatakan, peristiwa itu terjadi pada bulan Oktober - November 2024 silam. Akibatnya, korban sampai mengalami depresi.
Ia pun langsung melaporkan peristiwa yang dialami putrinya tersebut ke Polres Tangsel.