Connect With Us

'I Need Map', Seminar Pencerahan Bagi Mahasiswa Ilkom UMT

Achmad Irfan Fauzi | Kamis, 20 Desember 2018 | 17:00

Narasumber dan dosen Ilkom UMT berswafoto dalam acara seminar bertajuk 'I Need Map'. (@TangerangNews / Achmad Irfan Fauzi)

TANGERANGNEWS.com-Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) program studi (Prodi) Ilmu Komunikasi (Ilkom) menggelar seminar bertajuk 'I Need Map' di Hotel Golden Tulip, Kota Tangerang, Kamis (20/12/2018).

Seminar bertemakan 'Peluang dan Tantangan Prodi Ilkom Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0' ini dihadiri ratusan mahasiswa jurusan Ilkom semester lima.

Hadir sebagai narasumber Staff Khusus Mendikbud Nasrullah, Ketua Asosiasi Perusahaan PR Indonesia Jojo S Nugroho, Produser of TvOne Sandy Oogway, hingga Telecommunication and Digital Advertising Environment XL Andri Budiwidodo.

Dipandu Dosen Ilkom UMT Korry El Yana dan Mirza Shahreza, para mahasiswa tampak interaktif berdialog dengan sejumlah narasumber kompeten di bidang komunikasi tersebut.

Korry mengatakan, seminar digelar bermaksud untuk memberikan pencerahan bagi mahasiswa yang dalam waktu dekat ini akan menentukan konsentrasinya.

Adapun penjurusan yang akan dipilih mahasiswa sebagai konsentrasi di antaranya Broadcasting, Public Relation dan Advertising.

"Ini dapat memberi gambaran bagaimana dunia industri komunikasi itu yang bisa memberikan pencerahan untuk mahasiswa menentukan konsentrasinya," ujarnya.

Menurutnya, mahasiswa Ilkom harus mempersiapkan skill sedini mungkin sebelum terjun ke profesinya nanti. Apalagi, jaman semakin berkembang dan tentu meski dihadapi.

"Jadi kami ingin mahasiswa ini mempunyai mental ketika lulus agar mahasiswa itu tetap mempertahankan passion-nya," ucapnya.

Korry menambahkan, mahasiswa kerap kebingungan saat hendak menentukan konsentrasi yang akan dipilihnya untuk mematangkan passion-nya.

Padahal kebingungan yang dirasakan mahasiswa hanya kendala teknis. Oleh karena itu melalui seminar ini, ia mengharapkan dapat mencerahkan mahasiswa yang diampunya ini.

"Semoga dengan ini mahasiswa bisa memilih jurusan, tercerahkan," imbuhnya.

Sementara Andri Budiwidodo, ahli periklanan ini mengungkapkan bahwa mahasiswa tak perlu kehilangan akal dalam menentukan jurusan. Sebab konsentrasi apapun yang dipilihnya, lapangan kerja akan membutuhkannya. 

"Ikutin passion kata hati, sesuai skill. Skill di komunikasi semua dibutuhkan baik kehumasan, periklanan maupun penyiaran. Banyak banget job desk. Intinya jangan takut mencoba, jangan juga kebanyakan mikir, just do it," katanya.

Jojo S Nugroho menambahkan, sebagai calon praktisi kehumasan, mahasiswa harus menyiapkan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris untuk karena akan berguna baik untuk berbicara di depan umum maupun diaplikasikan dalam penulisan.

"Sekarang yang sangat kurang dari temen-temen komunikasi adalah bahasa Inggris. Selain itu, penguasaan bahasa Indonesia juga harus diperhatikan tidak hanya berbicara, tapi menulis dengan bahasa yang baik," paparnya.

Seminar berlangsung interaktif. Tak sedikit mahasiswa yang melemparkan pertanyaan kepada narasumber. Mereka pun berdialog, hingga acara ini usai.(MRI/RGI)

BANDARA
Tarif Kereta Bandara Soekarno-Hatta Diskon Rp17 Ribu Sampai 30 September, Ini Rinciannya

Tarif Kereta Bandara Soekarno-Hatta Diskon Rp17 Ribu Sampai 30 September, Ini Rinciannya

Minggu, 14 September 2025 | 21:11

Dalam rangka ulang tahun Commuterline yang ke-17, KAI Commuter memberikan diskon sampai Rp17.000 untuk semua relasi perjalanan menuju maupun dari Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang.

TOKOH
Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Kabar Duka, Ketua KONI Banten Edi Ariadi Meninggal Dunia di RS Siloam Karawaci

Senin, 8 September 2025 | 08:52

Kabar duka datang dari keluarga besar Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Banten. Ketua Umum KONI Banten, Edi Ariadi, yang juga mantan Wali Kota Cilegon periode 2016-2021, meninggal dunia pada Senin, 8 September 2025, pagi.

OPINI
Pendidikan Tinggi: Tangga Sosial yang Tak Terjangkau Semua Orang

Pendidikan Tinggi: Tangga Sosial yang Tak Terjangkau Semua Orang

Selasa, 16 September 2025 | 15:19

Pendidikan tinggi kerap disebut sebagai tangga mobilitas sosial—jalan bagi anak-anak dari keluarga biasa untuk mendaki ke strata sosial yang lebih tinggi. Namun kenyataan di lapangan sering kali tidak seindah slogan.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill