Connect With Us

KNKT Umumkan Hasil Investigasi Radar Soekarno-Hatta

| Selasa, 25 Desember 2012 | 10:35

Ketua KNKT Tatang Kurniadi saat menjelaskan hasil investigasi Radar Bandara Soekarno-Hatta. (tangerangnews / rangga)

TANGERANG-Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melansir hasil investigasi terkait peristiwa matinya radar di Bandara Soekarno-Hatta beberapa waktu lalu.

Menurut Ketua KNKT Tatang Kurniadi, kabar yang menyebutkan radar mati tidaklah benar.  Dia menerangkan yang terjadi sebenarnya adalah panel kapasitornya yang terbakar.

"Jadi panel kapasitor, bukan radarnya yang rusak," ujar Tatang di Gedung Angkasa Pura II, Senin (24/12) malam.  Dia menjelaskan, adapun kerusakan terjadi pada  komponen kapasitor UPS 1,  karena terbakar. Kapasitor tersebut berfungsi untuk mengalihkan listrik secara otomatis ke UPS 2.
 
“Karena kapasitor terbakar, listrik tidak bisa dialihkan dari UPS 1 ke UPS 2. Hal ini mengakibatkan ATS tidak dapat menampilkan data penerbangan yang berupa target pesawat maupun informasi flight plan,” katanya.
 
Matinya aliran listrik ke ATS berlangsung selama 15 menit mulai pukul 15.55 - 17.10 WIB.  Hal ini diatasi dengan pemindahan listrik secara manual dari UPS 1 ke UPS 2 hingga supply listrik kembali normal. “Pemindahan listrik dilakukan teknisi langsung sesuai SOP. Tetapi maksud lisrik di sini, bukan pasokan dari PLN ya, tetapi karena ada masalah di panel kapasitornya. Kalau dari PLN normal saat peristiwa itu,” ujar Tatang.
 
Tatang menambahkan, selama ATC tidak berfungsi, pemanduan terhadap pilot dilakukan secara manual menggunakan prosedur non radar dengan cara menunda seluruh penerbangan yang akan berangkat melalui Bandara Soekarno-Hatta dan mendahulukan pesawat yang akan mendarat. “Akibatnya terjadi delay penerbangan. Ini sudah sesuai SOP,” paparnya.


 
Dia heran dari mana muncul isu yang menyebut listrik mati di bandara hingga menyebabkan radar turut mati. "Ini berimbas pada mengganggu wajah kita (Indonesia) sebagai penerbangan udara internasional. Padahal citra penerbangan kita sedang naik," jelasnya.

KNKT juga membantah ada informasi yang menyebut akibat radar mati, dua pesawat hampir bertabrakan di udara. Menurutnya, pihak bandara punya prosedur manual jika terjadi kondisi emergency.

"Kita tegaskan tidak ada satu pesawat pun yang akan mengalami kecelakaan atas peristiwa kemarin. Karena untuk tindakan pemanduan lalu lintas penerbangan pada saat terjadi gangguan dengan menggunakan prosedur non radar sesuai dengan SOP," jelas Tatang.
 

Mencegah peristiwa ini terulang lagi, KNKT bersama tim terpadu akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut mencari tahun penyebab terbakarnya kapasitor UPS 1. KNKT tidak bisa membongkar UPS 1 lantaran masih ada asuransi dari alat tersebut.

"Kenapa ini terbakar? kita akan telusuri. Ini masih asuranasi dari  pabriknya. Dan kita akan ungkap, jangan sampai ada yang disembunyikan," janji Tatang.
 
Meski begitu, KNKT meminta kepada PT Angkasa Pura II agar  meningkatkan tindakan pengawasan terhadap sistem kelistrikan di Bandara Soekarno-Hatta.
 
Sementara Deputy Senior General Manager Bandara Soekarno-Hatta Prijono Wodjo mengatakan,  bahwa UPS tersebut telah dipakai sejak tahun 1992. Perawatan selalu dilakukan secara berkala sesuai SOP. Ia mengklaim bahwa kondisi UPS masih bisa menampung listrik hingga 88 persen.  “Pengecekan pasti selalu dilakukan dan sampai saat ini kondisinya masih bagus,” ujarnya.
General Manager  ATS  Bandara Soekarno-Hatta, Budi Hendro mengatakan, pemanduan lalu lintas penerbangan yang menggunakan prosedur non radar itu sudah melalui pelatihan setiap enam bulan sekali. Sehingga tidak ada masalah dengan prosedur safety. “Kita melakukan penyelamatan sesuai dengan prosedur. Efeknya hanya penundaan penerbangan demi keselamatan pengguna transportasi udara,”terangnya. (RAZ)
 
TANGSEL
Produksi Tembakau Gorila di Rumah, Pemuda di Larangan Tangerang Ditangkap

Produksi Tembakau Gorila di Rumah, Pemuda di Larangan Tangerang Ditangkap

Sabtu, 27 April 2024 | 15:35

Polsek Ciputat Timur menangkap dua pemuda yang memproduksi dan mengedarkan narkotika golongan 1 jenis tembakau sintetis atau gorila, Sabtu 27 April 2924.

WISATA
Libur Lebaran 2024, 6 Rekomendasi Wisata Belanja di Kota Tangerang

Libur Lebaran 2024, 6 Rekomendasi Wisata Belanja di Kota Tangerang

Jumat, 12 April 2024 | 06:54

Selama libur Lebaran 2024, Kota Tangerang memiliki berbagai tempat yang masih dapat dikunjungi.

OPINI
Gurita Korupsi, Praktik Culas Pertambangan “Si Emas Putih”

Gurita Korupsi, Praktik Culas Pertambangan “Si Emas Putih”

Senin, 15 April 2024 | 12:24

Jagat dunia maya tengah dihebohkan oleh kasus korupsi super besar yang terjadi baru-baru ini, yakni korupsi yang melibatkan suami dari aktris Sandra Dewi, Harvey Moeis, serta Helena Lim sosok yang terkenal sebagai crazy rich Pantai Indah Kapuk (PIK).

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill