TANGERANG– Pelaksanaan pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) tinggal selangkah lagi. Pembangunan jembatan yang diproyeksikan akan menjadi jembatan terpanjang di dunia, yang menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera itu masih menunggu diterbitkanya Peraturan Presiden Khusus (Perpressus).
Perpressus ini, akan menjadi payung hukum yang didalamnya merupakan lembaga yang mengatur keberadaan Provinsi Banten dan Lmapung dalam pembangunan JSS yang rencananya akan dimulai pada 2014 mendatang.
“Selanjutnya akan ditetapkan keterlibatan Provinsi Banten dan Lampung, dimana badan usaha milik daerah (BUMD) masing-masing berperan dalam pembangunan itu. Perkembangan terakhirnya, kita masih menunggu terbitnya Perpressus,” kata Atut.
Menurut Atut, pembangunan JSS merupakan investasi mercusuar yang bukan hanya mengangkat keberadaan Indonesia tapi juga Asia. Proyek yang diperkirakan akan menelan investasi hingga Rp100 triliun itu telah masuk dalam program RPJMN. “Ini semua tidak lepas dari dukungan seluruh masyarakat Banten, dukungan dari DPRD Jawa Sumatera dan semua pihak. Makanya pada 2O14 mendatang pemasangan tiang pancang akan dilaksanakan,” papar Atut.
Dari pra FS (feasibility study), lanjut Atut, terungkap jika megaproyek itu terwujud, maka laju pertumbuhan ekonomi Banten dan Lampung diperkirakan akan naik drastuis 14 persen. Karena itu, katanya, JSS sangat penting dibangun untuk mendukung akses penyeberangan pulau Jawa dan Sumatera selain transportasi laut yang saat ini ada. “JSS solusi terbaik penyeberangan selain transportasi laut,” kata Atut. (BPS)
