BNN Razia Penumpang Kapal di Merak

| Senin, 12 November 2012 | 20:26

Merak, Banten. (tangerangnews / dira)

BANTEN- Sebanyak 84 petugas gabungan dari Badan Narkotika Nasional dan Polda Banten melakukan razia narkotika di dalam tiga Kapal Motor Penumpang yang beroperasi melayani penyeberangan Merak, Banten – Bakauheni, Lampung, Senin (12/11).

Belum diketahui target operasi yang dilakukan tim gabungan ini, karena hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari pihak BNN maupun Polda Banten.

Dari informasi yang dihimpun, tim gabungan ini datang pada pukul 15.00 WIB ke Kantor ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Merak. Kedatangan tim gabungan langsung ditemui oleh Manager Pelayanan Pelabuhan PT Indonesia Ferry Cabang Utama Merak Nana Sutisna.
Tidak lama berselang, pada pukul 16.30 WIB, Tim BNN dan Polda Banten langsung disebar dan naik kedalam tiga kapal yaitu KMP Windu Karsa Pratama, KMP Duta Banten dan KMP BSP I.

Tim gabungan dari BNN dan Polda Banten yang dipimpin Kasat Tindak BNN Kombes Pol Unggul, langsung menyebar menaiki tiga kapal yang akan melakukan penyeberangan dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bakauheni.

Tim gabungan yang mengikutsertakan anjing pelacak itu memeriksa semua sudut kapal dan para penumpang yang ada di dalam kapal.

Kabid Humas Polda Banten, AKBP Gunawan Setiadi mengatakan, Polda Banten dan BNN memiliki kerja sama untuk melakukan penindakan pemberantasan narkotika. Namun dalam setiap operasi yang dilakukan sangat rahasia. “Setiap operasi yang dilakukan sifatnya rahasia,” terang AKBP Gunawan.

Terpopuler

WISATA

Travel Malang Juanda Nahwa Travel – Pesan Online, Berangkat Langsung!

Selasa, 4 November 2025 | 10:49

Buat kamu yang sering bepergian dari Malang ke Bandara Juanda, pasti tahu betapa pentingnya memilih jasa transportasi yang tepat. Nahwa Travel hadir untuk menjawab kebutuhan itu dengan layanan Travel Malang Juanda yang cepat

TODAY TAG

OPINI

Birokrasi Lumpuh di Era VUCA Akibat Ajal Meritokrasi dan Kronisme Lokal

Jumat, 31 Oktober 2025 | 12:05

Sistem birokrasi Indonesia pasca-reformasi dibangun di atas optimisme tinggi terhadap meritokrasi. Konsep ini, yang secara ilmiah berarti sistem yang menempatkan seseorang berdasarkan kemampuan, keahlian, dan kinerja (merit), tertuang dalam UU ASN