Connect With Us

Warga Kabupaten Tangerang Gunakan Air Kotor Bekas Galian

| Senin, 24 September 2012 | 20:49

Sekda Kabupaten Tangerang Hermansyah (tangerangnews / dira)



TANGERANG - Kemarau panjang membuat sumber air di berbagai wilayah di Kabupaten Tangerang mengalami surut. Akibatnya masyarakat kebingungan untuk mendapatkan air bersih. Sampai akhirnya, banyak masyarakat yang menggunakan air tidak layak pakai untuk kebutuhan sehari-hari.

Seperti yang terlihat di Kampung Bugel, Kelurahan Kadu Agung, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang. Untuk memenuhi mandi serta mencuci, mereka mengambil air dari rawa sisa galian di sekitar Komplek Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang. Padahal, air yang mereka dapat ini sangat kotor, dan sering kali digunakan untuk mandi kerbau.

"Kami sengaja mengambil air dari rawa Bekas galian ini untuk kebutuhan mandi, dan mencuci pakaian. Karena, sumber air di sumur kami sudah kering," ungkap Jaro Suep (55) warga Kampung Bugel, Kelurahan Kadu Agung kepada TangerangNews.com Senin (24/9).

Suep mengatakan, dia menggunakan air yang sudah tercemar oleh kotoran kerbau tersebut kurang lebih sudah sejak tiga bulan yang lalu (bulan Juli).
"Saya mengambil air ini sudah sejak Tiga bulanan yang lalu. Karena sulit untuk mendapatkan air. Dan sebelum saya menggunakan air ini, terlebuh dulu saya tiriskan beberapa hari, baru saya pakai," katanya.

Suep juga mengatakan, akibat penggunaan air tersebut, beberapa keluarganya mengalami gatal-gatal.
"Memang, setelah beberapa bulan kami menggunakan air ini banyak yang terkena gatal-gatal. Tapi dari pada tidak ada air Sama sekali, mau tidak mau saya menggunakan air ini," keluhnya.

Suep juga mengharapkan, agar pemerintah bisa segera memberikan bantuan air bersih.
"Saya pernah mendengar kalau ada warga yang dibagi air bersih oleh pemerintah. Namun sejauh ini, saya belum pernah mendapatkan bantuan air bersih itu," tandasnya.

Hal serupa juga terjadi di wilayah Kampung Ciakar, Desa Ciakar, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang. Para petani buah mentimun di wilayah ini menggunakan air dari bekas galian untuk menyiram tanaman mereka. Dengan menggunakan selang berukuran panjang, mereka menggunakan penyedot air sampai ke lahan tanaman mereka.
"Kami sengaja mengambil air dengan selang yang jaraknya cukup lumayan jauh. Karena, kalau tidak seperti ini, saya bisa kehilangan pekerjaan. Karena, selama ini hidup kami hanya berharap dari tanaman mentimun ini. Sedangkan, sumber air di lahan kami semuanya sudah kering," ungkap Solihin, warga Ciakar.

Di tempat terpisah, Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang, Hermansyah mengatakan, bahwa sejauh ini pihaknya sudah memberikan bantuan air bersih melalui PDAM.
"Kami sudah melakukan langkah-langkah untuk masyarakat dalam memenuhi kebutuhan air bersih. Namun, jika tidak merata, itu karena dilakukan secara bertahap. Tapi kami terus akan mendorong, dan bekerjasama dengan PDAM untuk memenuhi kebutuhan air bersih selama musim kemarau ini," ucapnya.
TANGSEL
Polsek Pondok Aren Amankan 20 Motor Berknalpot Brong di Bintaro Tangsel

Polsek Pondok Aren Amankan 20 Motor Berknalpot Brong di Bintaro Tangsel

Senin, 6 Mei 2024 | 18:45

Aparat Polsek Pondok Aren, Polres Tangsel, menindak tegas 20 sepeda motor yang berknalpot brong pada operasi kejahatan jalanan, demi kenyamanan warga atau penggunaan jalan lainnya.

AYO! TANGERANG CERDAS
Buruan Daftar, Lulusan Institut Teknologi PLN Berkesempatan Langsung Kerja di Perusahaan

Buruan Daftar, Lulusan Institut Teknologi PLN Berkesempatan Langsung Kerja di Perusahaan

Jumat, 26 April 2024 | 10:48

Institut Teknologi PLN (ITPLN) menjadi salah satu perguruan tinggi incaran banyak mahasiswa untuk mengembangkan karirnya di masa depan.

BANDARA
Mulai 1 Mei, Transjakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno-Hatta Ditarif Rp3.500

Mulai 1 Mei, Transjakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno-Hatta Ditarif Rp3.500

Jumat, 26 April 2024 | 14:04

Transportasi umum Transjakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta (Soetta), bakal ditetapkan tarif berbayar sebesar Rp3.500.

TOKOH
Mengenal Baden Powell dan Sejarah Dicetuskannya Pramuka

Mengenal Baden Powell dan Sejarah Dicetuskannya Pramuka

Kamis, 22 Februari 2024 | 15:37

Praja Muda Karana atau Pramuka merupakan gerakan kepanduan paling populer yang dicetuskan oleh Baden Powell.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill