Connect With Us

Jual Ginjal Demi Pengobatan Ayahnya

| Rabu, 13 Maret 2013 | 14:41

Fahmi yang nekat akan menjual ginjalnya demi pengobatan ayahnya. (tangerangnews / dens)

 

TANGERANG-Putus asa membuat Fahmi Rahadiansyah, 20, warga Jalan Raya Serang Km 24, Gang Balaraja, RT 2/1, Kampung Caru, Kelurahan Talagasari, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang nekat akan menjual ginjalnya secara online demi biaya pengobatan ayahnya.


"Ya, saya menjual ginjal saya lewat Kaskus (situs jejaring sosial) seharga Rp 50 juta. Sudah ada yang menawarkan mulai dari Rp 10 sampai 5 juta. Ada juga yang berani bayar biaya tinggi, tapi belum menyebutkan angkanya," kata Fahmi ketika ditemui di rumahnya, Rabu (13/3).


Anak tunggal pasangan suami istri Diki Ahmadi, 60, dan Eni Roheni, 50, ini mengaku melakukan hal itu karena tidak memiliki biaya untuk mengobati ayahnya yang sakit. Ayahnya hanya mantan penisunan PNS Cianjur, sementara Fahmi bekerja sebagai buruh pabrik di Balaraja.

"Bapak sakit hipertensi dan stroke sudah 8 bulan. Biaya pensiunan bapak cuma Rp 800 ribu, gaji saya Rp 1 juta. Itu tidak cukup untuk biaya terapi seminggu 3 kali," katanya.

Menurutnya, bapak memiliki Askes bekerja di Cianjur, tapi tidak bisa digunakan di Kabupaten Tangerang. Untuk biaya pengobatan, keluarganya telah menggadaikan perhiasan emas dan rumah.
"Jadi saya kepepet, ingin bapak sembuh. Sudah tidak ada modal lagi untuk berobat. Makanya berinisiatif jual ginjal," pungkas Fahmi.

Fahmi mengaku, dirinya tahu harga pasaran ginjal karena sebelumnya pernah sekolah di SMK kesehatan di Bandung dan bekerja sebagai asisten dokter di sebuah klinik.
 
"Dari situ saya coba posting di Kaskus. Kalau serius ada yang mau beli, yah akan saya kasih," tukasnya.

Namun,  ternyata tindakannya ini tidak diketahui orangtuanya. Setelah terkuak di media, ibunya marah dan tidak setuju jika Fahmi menjual organnya. Akhirnya, dia menghapus tawaranya menjual ginjal di Kaskus.  
 
"Kemarin sempat tayang beritanya di TV. Ibu marah karena hal itu memalukan keluarga. Katanya walaupun kami miskin tidak boleh menjual organ tubuh. Jadi kemarin sudah saya hapus," tukasnya.

Sementara tetangga Fahmi, Hendi, 32, membenarkan kalau Fahmi kesulitan biaya pengobatan ayahnya hingga harus menjual ginjal. Menurutnya hal itu bisa dilakukan kalau orang merasa terpojok. "Saya baru tahu tadi pagi lihat di TV, memang dia lagi butuh biaya. Kalau kepepet mau gimana lagi," paparnya.(RAZ)
 
MANCANEGARA
Zohran Mamdani Diproyeksikan Jadi Wali Kota Muslim Pertama di New York 

Zohran Mamdani Diproyeksikan Jadi Wali Kota Muslim Pertama di New York 

Rabu, 5 November 2025 | 12:34

Nama Zohran Mamdani menjadi sorotan dunia usai hasil proyeksi pemilu menunjukkan dirinya unggul jauh dalam pemilihan Wali Kota New York.

BANDARA
Amankan Arus Nataru, BNN Kota Tangerang Tes Urine Puluhan Pilot dan Pramugari di Bandara Soetta

Amankan Arus Nataru, BNN Kota Tangerang Tes Urine Puluhan Pilot dan Pramugari di Bandara Soetta

Rabu, 24 Desember 2025 | 22:30

Menjelang puncak arus mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tangerang melakukan langkah preventif ketat di sektor transportasi udara.

TEKNO
Abadikan Liburan Bak Fotografer Profesional, vivo V60 Series Hadirkan Teknologi Kamera ZEISS dan AI

Abadikan Liburan Bak Fotografer Profesional, vivo V60 Series Hadirkan Teknologi Kamera ZEISS dan AI

Jumat, 26 Desember 2025 | 17:59

vivo Indonesia resmi menghadirkan vivo V60 Series, sebuah generasi baru smartphone yang dirancang khusus sebagai "holiday kit" terbaik, untuk mengabadikan momen liburan dengan lebih jernih, kreatif, dan bermakna.

PROPERTI
Ramaikan Libur Akhir Tahun, Paramount Gading Serpong Dihias Ornamen Natal

Ramaikan Libur Akhir Tahun, Paramount Gading Serpong Dihias Ornamen Natal

Selasa, 23 Desember 2025 | 10:50

Dalam rangka ikut meramaikan liburan akhir tahun, Paramount Gading Serpong menghadirkan berbagai ornamen tematik dan instalasi dekoratif khas Natal yang tersebar di kawasan hunian serta area komersial,

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill