Ancaman Teror Bom di Perkantoran Kawasan Cipondoh Kota Tangerang

Rangga Agung Zuliansyah | Jumat, 10 Maret 2017 | 17:19

Polisi Datangi Kantor PT Panca Budi Logistik, Gedung Reka Mega Inti Pratama, Sebab Terjadi Ancaman Bom di Area Tersebut, Jumat (10/03/2017) (Tangerangnews / Rangga A Zuliyansyah)

TANGERANGNEWS.com-Teror ancaman bom terjadi di perkantoran kawasan Cipondoh, Kota Tangerang, Jumat (10/3/2017) siang. Teror itu disampaikan melalui surat kaleng atas nama anggota ISIS.

Kapolsek Cipondoh, Kompol Bayu Suseno mengatakan, surat tersebut ditaruh di depan pintu masuk PT Panca Budi Logistik, Gedung Reka Mega Inti Pratama (RMIP). Dalam surat itu mengatas namakan Muhammad Nasrudin anggota ISIS.

"Isi surat itu, pelaku telah mengisi bom waktu di perkantoran itu. Bahkan pelaku sudah melakukan pemantauan sebelumnya. Dia memgancam akan meledakan bom sekitar pukul 14.30 WIB," katanya.

Bayu menyebut atas laporan pihak pabrik pihaknya langsung melakukan pengamanan dengan memanggil Tim Gegana Mabes Polri menyisir area perkantoran tersebut.

"Tapi sampai sekarang tidak terjadi apa-apa dan tidak menemukan adanya bahan peledak sehingga dinyatakan aman," ucapnya.

Saat ini pihaknya masih menyelidiki pelaku yang melakukan ancaman teror melalui surat kaleng tersebut. (RAZ)

TagsKecamatan Cipondoh Kota Tangerang Polisi Tangerang Polsek Cipondoh Teror Tangerang

Terpopuler

TOKOH

Mengenal Baden Powell dan Sejarah Dicetuskannya Pramuka

Kamis, 22 Februari 2024 | 15:37

Praja Muda Karana atau Pramuka merupakan gerakan kepanduan paling populer yang dicetuskan oleh Baden Powell.

TODAY TAG

SPORT

Turnamen Voli PLN Mobile Proliga 2024 Resmi Dimulai

Sabtu, 27 April 2024 | 18:58

Salah satu turnamen voli paling bergengsi, PLN Mobile Proliga 2024 resmi dimulai, di GOR Amongrogo, Yogyakarta pada Kamis, 25 April 2024.

TEKNO

Kerap Rugikan Konsumen, Pelaku Usaha RT/RW Net Diimbau Ikuti Aturan Kemenkominfo

Kamis, 25 April 2024 | 14:20

Baru-baru ini kembali mencuat maraknya praktik ilegal RT/RW Net. Sebab, praktik ilegal ini tak hanya merugikan penyelenggara jasa telekomunikasi, juga berdampak negatif bagi konsumen di Indonesia.

BISNIS